Semua orang sudah tau yang benar, tapi berat melakukan

Ada seorang teman yang jarang shalat bilang padaku "aku tau bahwa orang Islam itu mesti shalat lima waktu, tapi berat melakukan". Ustad Abu Sangkan juga bilang begitu di tivi "semua orang udah tau mencuri, zina, korupsi, judi itu dosa, tapi kenapa mereka tetap melakukan itu". Karena mereka-mereka ini tidak merasa bersalah sedikitpun, sibuk dengan bercanda, urusan perut, menyenangkan diri sendiri, itulah yang disebut dengan hati yang tertutup.

Dan itu juga kenapa orang yang diberi kekayaan lebih mudah tersesat dibandingkan yang kekurangan harta. Orang yang terpojok karena mendapat kesulitan baru akan mencoba lebih sungguh-sungguh berdo'a pada Tuhan. Ada firman Allah yang menyatakan "di balik kesulitan ada kemudahan". Tapi setelah kesulitan itu dilewati, malah mereka ingkar pada Allah, seperti halnya Qarun. Awalnya dia miskin, banyak berdoa, setelah kaya raya jadi sombong menganggap bahwa kekayaannya dari kemampuannya sendiri. Namanya diabadikan menjadi harta karun, supaya orang tau tentang sejarahnya, janganlah sombong, sesungguhnya tiada daya upaya selain dari Allah semata (laa haula wala quwwata illa billah).

Ada semacam kesan bahwa orang bahagia itu yang mobilnya bagus, rumah mewah, uang banyak. Hal ini terpatri di sebagian besar orang. Sampai-sampai anak kecil diajarin supaya punya cita-cita sekolah tinggi agar punya uang banyak. Ada juga yang keIslamannya ikut-ikutan, anaknya diikutkan belajar ngaji soalnya tetangganya semua anaknya belajar ngaji juga, padahal orangtuanya tidak pernah mencontohkan mengaji Al Qur'an. Beli Al Qur'an hanya untuk dipajang, berat untuk dibaca.

Intinya dunia itu penuh dengan manusia yang berusaha menyenangkan diri sendiri. Bikin pembenaran-pembenaran dengan slogan yang aneh-aneh seperti "muda foya-foya, tua kaya raya, mati masuk surga", atau "biar miskin yang penting sombong", atau "jadilah diri sendiri". Saat bulan Ramadhan seperti ini banyak orang menjadi Islam ikut-ikutan. Trend memakai baju muslim, yang muslimah menggunakan kerudung, ikut-ikutan. Saat lebaran, menggunakan baju baru, memakai kerudung. Setelah trend lewat, kerudung dibuka lagi, celana pendek dipakai lagi.

Tulisanku memang berdasarkan curhat orang lain padaku, dulu, anehnya sekarang mereka ini malah mencoba menjauhkan aku dari temen-temenku yang temennya dia juga. Waktu curhat tahap awal mereka mau dengerin omonganku, masih ringan pembahasannya soalnya. Begitu mencoba mengingatkan hal yang lebih berat, mereka gak mau denger lagi omonganku. Jadi ya begitulah, karena segelintir oknum namaku diblacklist di beberapa komunitas, dan oknum-oknum ini awalnya curhat habis-habisan sama aku.

Sahabatku bilang janganlah ngumpul-ngumpul dengan komunitas ini dijadikan prioritas hidup. Lebih penting memikirkan untuk belajar Islam dan beribadah lebih baik. Karena teman yang baik akan mengingatkan kebenaran, sedang teman yang kurang baik malah menyesatkan, mengajak untuk nyemplung ke neraka. Temenku lain lagi bilang bahwa semua yang beragama Islam akan masuk surga, hanya saja perlu dibersihkan di neraka dosa-dosanya. Tidak semua orang yang mengaku Islam itu benar-benar Islam, karena meninggalkan shalat, menggunakan jimat dengan bantuan jin, ilmunya dipakai untuk menyelewengkan ajaran agama, sudah bukan Islam lagi. Dan nyemplung di neraka itu menyakitkan, azab yang luar biasa pedihnya, tidak hanya sehari dua hari, sampai ratusan tahun hitungannya.

Kutipan dari harian Republika beberapa hari yang lalu

Sebagai makhluk sosial, manusia perlu berkomunikasi dengan orang lain. Namun, dalam berkomunikasi manusia memerlukan ketrampilan tersendiri agar terhindar dari akibat buruk.

Ingat, dalam komunikasi itu timbul saling pengaruh mempengaruhi. Emosi negatif bisa memancarkan emosi dan energi negatif pula melalui apa yang desebut "vibrasi emosi". itu sebabnya Islam menyuruh agar kita bergaul dengan orang-orang baik (shuhbat al-shalihin). Bahkan, sufi terkemuka, Ibnu 'Athailah al sakandari, dalam bukunya yang sangan tersohor, al-Hikam melarang kita berteman dengan orang-orang yang tidak inspiratif (Laa tashhah man la yunhidhuka qauluh-u es fi'luh-u).



Akhirnya aku hanya bisa berdoa "Rabbana atina fiddunya hasanah wafil akhirati hasanah waqina adzabannar"...

Comments

  1. ash-shohib sahib (teman itu menarik, bisa menarik kepada hal yang baik ataupun sebaliknya)

    ReplyDelete

Post a Comment