Emosiku tumpah

Pulang dari tempat kerja, membaca harian Republika yang sering aku kutip untuk penulisan blog aku membuat emosiku tumpah.Berita tentang pemberangkatan haji telah membuatku menangis tersedu-sedu...

Proses kehidupanku tiga tahun terakhir ini memang mengejutkan. Rasanya seperti tidak ada hari tanpa kejutan. Dan proses kehidupanku aku tulis di blog ini. Blog ini memang kebetulan bikinnya, tadinya aku bikin penggandaandari blogku yang lama gara-gara ada berita blog dari Blogger akan ditutup bila tidak menggunakan account Gmail.

Bermacam-macam jenis orang aku temui, dan kelemahanku adalah aku selalu ingin tau, apakah maksud Allah aku dipertemukan dengan orang ini. Apakah itu teman lama, teman baru, orang tidak dikenal semua adalah proses pembelajaran. Tidak ada yang percaya bahwa aku seperti amnesia sebelum Juni 2009. Aku merasa tidak merasa mengenal orang-orang di sekitarku, seperti alien saja yang diturunkan ke bumi. Setiap kali aku mengungkapkan pendapatku ternyata orang-orang jadi ribut. Andai ada yang menyalahkanku karena aku pernah pergi ke suatu kota karena rasa ingin tau yang besar, aku susah mau menjelaskan, aku lupa rasanya, aku lupa kejadiannya, semuanya hanya muncul di tulisan-tulisanku.

Kejadian menegangkan (menurutku) selalu muncul. Setiap kali ingin berteriak "tau gak... bahwa yang dibawa mati adalah amal ibadah kita, bukan uang, jabatan, pangkat. Kenapa yang diributin selalu baju bagus, makan enak, rekreasi !!!!!". Walau tidak banyak bicara, ternyata ekspresiku yang seperti itu membuatku memutuskan menghindari pertemuan-pertemuan yang membuatku merasa sangat tidak nyaman. Belakangan aku memutuskan lebih membaur, soalnya si alien ini sudah belajar dikit-dikit dari alien lain #bercanda. Bergabung dengan teman-teman lama lagi dengan perasaan yang lebih baik, bila melihat yang kurang pas didoakan saja.

Kenapa melihat pemberangkatan haji menangis, soalnya aku sering relaksasi sambil mendengarkan gelombang alpha sisipan dari buku Quantum Ikhlas pemberian adikku (ma kasih sis). Sambil relaksasi aku membayangkan berada di pelataran Ka'bah, teringat kisah Nabi Ibrahim 'alaihi sallam dibantu putranya Ismail (yang masih remaja) membangun Ka'bah. Kadang membayangkan menyentuh batu-batu besar dan Hajar Aswad yang menempel di Ka'bah.

Tulisanku di blog ini lebih banyak menceritakan proses kehidupanku secara spiritual, walau masih jauh dari sempurna. Manusia punya banyak salah, tempatnya salah, mudah dirayu Iblis atau pengikutnya setan dan manusia berhati jahat. Tapi bukan berarti salah itu dijadikan pembenaran untuk sekalian aja salah, tapi dengan mengikuti bagaimana Nabi Adam 'alaihi sallam menjalani hidupnya di bumi setelah turun dari surga dengan menjalani pertaubatan yang panjang.

Aku serasa dibimbing oleh cerita Nabi-Nabi untuk menuju ke surga, dan aku ingin mengajak semuanya yang aku kenal ke surga. Tetapi ternyata malah membuat banyak orang risih. Ya sudahlah, tetap saja menjalani semua hidupku seperti yang aku pahami, dan selalu memperbaiki diri agar yang tadinya serasa alien ini akhirnya bisa membaur dengan baik. Semoga...

Comments

Post a Comment