Begitu banyak energi negatif di dunia ini

Di page ABOUT THIS BLOG, aku menulis bahwa energi negatif adalah kebencian, marah, dendam, dan seterusnya. Oleh Allah, manusia diperintahkan untuk menghilangkan hawa nafsu. Bila hawa nafsu itu sudah diatasi, baru bisa ditangkap pemahaman firman-firman dari Allah. Siapa sih aku ini, aku bukan siapa-siapa di hadapan Allah. Semua hanyalah titipan. Dan ternyata oleh Allah aku diuji satu demi satu kehilangan hal yang aku sayangi. Apakah benar hatiku tetap tertaut pada Allah walau semua menghindariku.

Berkali-kali aku dimarahi oleh orang-orang, yang kadang aneh misalnya aku digosipin begini dan begitu. Walau aku tidak merasa mengatakan seperti itu. Tapi yang aku takutkan adalah beberapa dari mereka yang memarahiku masuk rumah sakit, walau aku tidak menghendaki seperti itu. Aku sampai menyebutnya, terlalu banyak kebetulan. Benar-benar tidak mudah menjadi manusia yang berjiwa besar, yang selalu berprasangka baik akan sesuatu hal. Berusaha tidak menyakiti hati orang lain, bermaksud baik tapi ditangkap dengan sudut pandang yang berbeda oleh orang lain.

Hal yang menyakitkan selalu aku terima sajalah, omongan orang tentangku juga aku gak permasalahkan. Bila mereka berghibah, walaupun itu benar tapi berupa celaan maka mereka akan mengambil dosaku. Bila mereka memfitnahku, dosanya jauh lebih besar lagi. Ada lagi yang lebih parah, mengadu domba, bila seseorang mengatakan pada yang lain mengakibatkan rusaknya hubungan, maka orang yang mengadu domba mendapatkan siksa perih di azab kubur berkepanjangan.

Ada seseorang baru saja mengatakan kepadaku bahwa banyak orang ngomongin di belakangku. Emang sepenting apa sih aku diomongin. Tau gak mereka itu betapa besar dosa yang dilakukan, belum lagi dosa yang mereka ambil dariku. Jadi aku gak terlalu pikirin. Emang orang yang bilang bahwa banyak orang ngomongin aku di belakang bisa kasih solusi dari semua permasalahan, bukannya malah tambah membuat rumit, menjatuhkan aku. Aku hidup mencari Ridho Allah, kalo ada orang bilang ini itu, dan hadits menyatakan bahwa orang yang membicarakan orang lain mengambil dosa orang yang diomongin, berarti aku lebih percaya hadits dibandingin omongan orang yang ingin menekan aku. Omongan orang "kamu banyak diomongin orang di belakang", jawabannya "terima kasih sudah mengambil dosa-dosaku".

Begitu banyak energi negatif di dunia ini, begitu sulit menjadi manusia berjiwa besar yang menerima kritik, sanggup memaafkan, selalu menyambung silaturahmi. Karena sulit itulah Allah akan memberi imbalan yang besar yaitu kenikmatan di surga. Terima kasih untuk orang-orang yang kata seseorang suka ngomongin di belakangku. Dosaku berkurang, hidupku semakin ringan, lebih mudah menerima pemahaman dari firman Allah dan semakin banyak tulisan tentang pemahaman hidup yang kutulis...

Comments

Post a Comment