Masih jauh

Kita sebagai manusia bila mendapatkan kesenangan, rejeki yang banyak sering melupakan Allah. Sedangkan bila sedang mendapat kesusahan baru ingat pada Allah, sibuk berdoa.

Sebagai wanita, aku juga mengakui, bila sedang berada di toko pakaian, kalau membawa uang banyak mau diturutin beli apa saja pasti uang itu akan dihabiskan. Dimulai dari beli blus, nanti cari bawahan yang cocok, terus tas, sepatu, belum lagi asesori yang macam-macam.

Islam mengajarkan agar berbelanja sesuai kebutuhan. Tapi bagi yang uangnya banyak akan mengatakan, kalo punya uang banyak mestinya boleh kan punya baju bagus yang banyak. Orang yang mempunyai uang banyak justru semakin banyak pertanggungjawabannya. Di akhirat lama hisabnya, dari mana saja uangnya, dan untuk apa saja uangnya. Bila uang lebih banyak untuk keperluan duniawi maka timbangan pahala akan sedikit.

Konon saat Isra' Mi'raj Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam melihat di surga banyak orang miskin, tentunya orang miskin yang beriman. Karena lebih banyak orang kaya yang lupa untuk beribadah dan sedekah, semakin punya uang semakin rakus ingin mendapatkan lagi. Ada sebagian kecil memang orang kaya yang beriman dan banyak sedekah.


Masih terlalu bodoh aku untuk memahami ini semua. Apakah aku bisa mencontoh Nabi Muhammad shallallhu 'alaihi wa sallam dan para sahabat yang bersikap sangat sederhana. Yang lebih mementingkan orang lain dibandingkan dirinya sendiri? Terlalu banyak godaan.

Oh Tuhan, ampuni aku bila masih mementingkan hal duniawi. Semoga bila hatiku dibuka selalu menyebut nama Allah. Aku masih jauh dari sebutan sholehah, ampuni aku ya Allah...

Comments

  1. memegang banyak uang itu ga mudah, bawaannya adalah menghabiskan uang itu (belanja)

    lain halnya bila memiliki sedikit uang, bawaannya adalah berhemat seirit mungkin (tapi hal ini justru bikin orang jadi pelit) :D

    ReplyDelete
  2. hehehe memang sudah kodratnya kali ya Mbak.... perempuan suka gelap mata kalo shopping. hehehehhee...
    aku juga gitu soalnya

    ReplyDelete

Post a Comment