Belajar tentang Metafisika

Sebetulnya aku sama sekali gak ngerti soal metafisika. Gara-gara aku bergabung dengan grup Facebook yang membahas Metafisika, jadilah aku mencoba mencari tau soal apa sih Metafisika itu. Terlalu rumit ternyata definisi ilmu metafisika ini. Ada tulisan yang menyatakan metafisika adalah bagian dari filsafat. Begini begitulah, panjaaang. Tapi ujung-ujungnya ternyata ke arah gaib.

Apakah aku sudah masuk ke ranah gaib? Lucunya sama sekali gak ngerasa. Biasa-biasa aja, masih menapak dengan tanah. Hanya saja mencoba memahami, menggabungkan dengan yang pernah kubaca lalu kukonsultasikan dengan teman dekat yang kupercayai lebih paham itu.

Mungkin sedikit bingung adalah, misalnya kalo nulis, tulisannya mengalir sendiri begini begitu. Konon kata orang semua itu adalah intuisi, otak kanan. Dari mana munculnya kemampuan otak kanan itu, ternyata waktu aku lagi sedih banget, pertengahan tahun 2009 adikku mengirimi aku buku Quantum Ikhlas, dan ada sisipan compact disc yang memperdengarkan gelombang alpha. Saat itulah petualanganku tentang metafisika dimulai.

Macam-macam sih orang mendapatkan pencerahan, ada yang melalui ESQ misalnya. Aku... hmmm... yang paling seru seperti mendapatkan gambaran cerita Nabi. Misalnya, banyak diceritakan bahwa Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam itu keluar rumah lalu orang-orang di sekitar rumah beliau kayak disirep. Atau ada pembunuh mengejar tapi kudanya terus-menerus terperosok. Atau ada lagi sarang laba-laba ada di depan gua. Sepertinya mistik banget kisah hijrah Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam itu. Tapi yang muncul dibenakku, Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam berbincang membuat strategi dengan sahabat-sahabat beliau. Yang beliau lakukan bukan spontan, seperti Harry Potter dengan tongkat ajaib, tapi salah satu sifat beliau yaitu fathonah, berusaha berpikir secara logika dan mencari solusi. Saat ada sarang laba-laba muncul beliau bersembunyi di suatu gua, bila musuh menengok sedikit saja ke bawah gua, akan tampak Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam.

Memang jadi sulit bila bercerita dengan seorang teman yang gak paham. Misalnya aku bilang begini, ada temenku mencoba kontak denganku tapi dibungkam sisi gelap dari pikirannya. Dikatain beberapa orang temen ngapain aku  ngurusin orang, susah mencoba ngasih tau ke orang lain bahwa wajahnya muncul di depanku dalam ekspresi minta tolong. Lalu kemudian setelah muncul blognya yang ada kalimat di about me "ingin menjadi bijak tapi gagal". Ya sudah, aku mikir dia sudah memilih jalan hidupnya memberi kesempatan sisi gelapnya menang. Walaupun diskusiku dengan seorang temanku yang mengikuti tulisannya bilang, ada tulisannya yang keliru tentang mati syahid. Di blog temenku yang konon gagal jadi bijak ini dikatakan bahwa ada seseorang yang sangat terkenal mati syahid, sementara di blog sobatku tempat aku bertukar pikiran menyatakan orang ini tidak lebih adalah antek konspirasi. Mana yang benar coba, wallahu a'lam.

Sebetulnya banyak membaca Al Qur'an dan hadits serta berusaha membersihkan hati akan membuat otak kanan aktif. Kayak Uje menggambarkan, kalo kita bisa hapal banyak lagu yang dinyanyiin penyanyi terkenal, kenapa gak nyoba menghapalkan ayat Al Qur'an dan tafsir, atau hadits. Tanda-tanda alam akan lebih mudah kita baca, walau tidak selalu menyenangkan.

Seorang temenku cowok yang sudah aku remove di Facebook, kalo kirim inbox gak aku bales, sama saja SMS juga aku diamin, masih aja nekat datang ke rumah dan bilang bahwa aku menjudge dia orang jahat padahal dia orang baik. Dia mencoba menekan aku bahwa banyak tindakanku yang salah. Kenapa aku banyak dijauhi teman, itu jadi senjatanya. Terus terang aku mau jelasin mencari ridho Allah juga dia gak akan paham. Jadi aku sudah gak peduliian soal ridho teman-temanku. Kalo mereka menjauh karena dianggap Islam ekstrimis ya berarti mereka yang putusin hubungan pertemanan ngapain aku bikin pusing. Toh Islam mengajarkan untuk berteman hanya pada yang shaleh saja.

Dan akhirnya dari temen gaje ini muncul statemen mirip orang atheis yang nanya "kalo orang bercerai berarti Allah yang memisahkan mereka, terus apa maksud cinta yang dipersatukan Allah". Atau "bagaimana ada maling yang membaca al Fatehah agar nyolongnya lancar". Atau ini lagi "tidak usah nulis tentang Islam di status Facebook, mending di forum tertentu saja". Atau adalagi nih "tidak terikat duniawi berarti gak butuh duit gitu ya". Menurutku ini orang gak tau diri banget, jelas-jelas aku sudah menyatakan sikap gak terima telpon, SMS, remove di Facebook masih ngotot ngacak-ngacak logika dari ajaran Islam yang aku pahami.

Ada lagi seorang kenalan yang nulis di about me blognya ingin meninggal khusnul khotimah, ngotot bilang ke aku bahwa dia menderita jadi ingin katakanlah berobat ke dukun. Masak gak boleh kalo udah darurat katanya. Aku mencoba nelpon dia, SMS dia berkali-kali jangan lakukan itu. Tapi gak ada jawaban ya sudahlah... kayaknya dia nekat mau cari pengobatan ke dukun, yang sulit dipertanggungjawabkan bila nyemplung bisa batal syahadatnya. Sudah tau ajaran Islam yang benar, dilanggar karena menderita, sama saja mempermainkan, dan ada ayat Al Qur'an menyatakan, tidak usah minta maaf, karena Allah tidak akan mengampuni.

Kepekaan tentang ajaran Islam muncul karena aku mencoba menuliskan tentang nilai-nilai yang terkandung dalam Al Qur'an dan hadits. Semakin banyak tulisan, akan semakin peka, jadi ngapain takut dengan omongan orang supaya membahas tentang Islam di forum khusus. Kan kita mempertanggungjawabkan hidup kita pada Allah, biarin teman sibuk makan enak, pake baju bagus, jalan-jalan keluar negri untuk shopping, semua hal yang tidak akan kita bawa ke akhirat. Aku menulis tentang Islam dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya agar bisa dibaca yang membutuhkan.

Metafisika itu memang cenderung membahas sesuatu yang tidak nampak, kasat mata. Pembicaraan dengan teman-temanku yang sudah jauh lebih pintar memang underground, tidak akan dibahas di forum umum. Misalnya bagaimana menjelaskan bahwa ada seseorang mempunyai kemampuan interdimensional, bisa membayangkan apa yang terjadi puluhan ribu tahun yang lalu. Bahwa tidak ada evolusi, malah jaman dulu itu peradabannya sudah maju. Perang Ramayana dan Mahabarata itu para jagoannya sudah naik kendaraan yang bisa terbang dan menembakkan peluru nuklir yang sisa radioaktifnya masih tersisa di India. Atau piramida yang lebih tua dari di Mesir ada di Indonesia, belum lagi kerajaan Atlantis yang berada di samudera. Sebelum ada ahli arkeologi mendapatkan reruntuhan, orang yang punya kemampuan interdimensional sudah jauh-jauh hari bercerita tentang hal itu. Dengan metafisika, mata pelajaran tentang sejarah, biologi, IPA yang kita pahami selama ini bisa berubah total.

Mempelajari Metafisika memang bisa menjadikan kecanduan bila merasuk terlalu dalam. Bisa menjadikan seseorang jadi sombong, melupakan kalimat untuk ke surga Laa haula wala quwwata illah billah. Dipikirnya kekuatan otaknya bisa membongkar misteri, padahal semua hal itu karena Allah. Kemampuan interdimensional harusnya dibarengi dengan kecerdasan spiritual, dan menjalani syariat agama. Banyak yang karena kemampuan lebih ini jadi malas melakukan syariat, ada kepercayaan tertanam di otaknya bahwa mereka sudah paham tanpa harus berdoa, jadi merasa gak perlu berdoa lagi. Jadi mesti hati-hati sajalah dengan metafisika ini...

Comments

  1. saya mah nggak ngerrti masalah beginian. takut nyerempet hal-hal yang dilarang agama.. ngeri mah. hehehe

    ReplyDelete
  2. @Gaphe, kalo kita sudah kadung belajar Islam mendalam, terima saja ilmu yang bisa kita pahami untuk kebaikan. Jadi bisa mengcounter orang yang menyebarkan metafisika secara bathil menurut ajaran agama

    ReplyDelete
  3. Assm. Hindari sesuatu yg ga jelas, sbg Umat Islam, umatnya Nabi Muhammad SAW, cukup Qur'an dan Hadist saja. Ingat permohonan Iblis kpd Allah SWT., agar diperkenankan untuk mengganggu anak cucu Nabi Adam. Baca juga Surah Al Kahfi, tentang Harut n Marut, malaikat yg di utus Allah untuk menguji ke Iman seseorang dgn mengajarkan sihir kpd Manusia. Cari Ilmu yg bermanfaat untuk Dunia dan Akhirat, hati2 jgn terhebak dlm ke Mudhoratan n ke Syirikan krn rasa keingin tahuan tanpa di Imbangi Ilmu agama yg kuat dan istiqomah. InsyaAllah bermanfaat.

    ReplyDelete
  4. Terima kasih sebagai salah satu referensi saja.

    ReplyDelete

Post a Comment