Berqurban itu wajib bagi yang mampu

Beberapa kali aku ikut pengajian di minggu ini, topiknya tidak jauh dari qurban. Dijelaskan bahwa hukum dari melakukan ibadah qurban adalah sunnah muakkaddah, atau sunnah mendekati wajib. Bila sudah mampu maka diharuskan untuk melakukan ibadah qurban.

Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda
“Barangsiapa yang memiliki kelapangan (rizki) dan tidak berqurban, maka janganlah ia mendekati tempat shalat kami.” (HR. Ibnu Majah)

Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda
Tidak ada suatu amalan pun yang dilakukan oleh manusia pada hari raya Qurban yang lebih dicintai Allah SWT dari menyembelih hewan Qurban. Sesungguhnya hewan Qurban itu kelak pada hari kiamat akan datang beserta tanduk-tanduknya, bulu-bulunya dan kuku-kukunya. Dan sesungguhnya sebelum darah Qurban itu menyentuh tanah, ia (pahalanya) telah diterima di sisi Allah, maka beruntunglah kalian semua dengan (pahala) Qurban itu.” (HR Tirmidzi)

Allah berfirman
Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah. Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang terputus. (QS. Al Kautsar : 1-3)

Allah berfirman
"Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya. Demikianlah Allah telah menundukkannya untuk kamu supaya kamu mengagungkan Allah terhadap hidayah-Nya kepada kamu. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik." (QS Al Hajj : 22:37)

Bagi hamba Allah yang bertakwa, pasti akan berusaha untuk melakukan ibadah qurban, karena berqurban adalah upaya untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah. Betapa besar pahala yang diberikan pada manusia yang berqurban, hingga pada setiap bulu-bulu dari binatang yang diqurbankan, kita mengetahuinya boleh-boleh saja. Tapi sebetulnya karena keikhlasan kita, kita serahkan sepenuhnya pada Allah ibadah kita. Karena hamba Allah yang beriman akan selalu berusaha melakukan hal-hal untuk mencari keridhoan Allah. Selamat berqurban...

Comments

  1. mbak... aku lihat seringkali ada yang salah dengan sistem qurban di sekitarku. misalnya... orang yang "mampu" seringkali dapet bagian daging qurban. bahkan ada yang dapet 2 atau 3 paket...

    trus, kadang kalo masjid masjid di kota tuh bisa menyembelih puluhan hewan qurban, sementara masjid masjid di pedalaman desa gak punya satupun hewan qurban yang disembelih. padahal di sekitarnya lebih membutuhkan

    eh, kok jadi curhat gni yaa

    ReplyDelete
  2. @mbak Elsa, itulah memang ironi. pembagian yang tidak merata. dibutuhkan banyak orang yang punya keikhlasan tinggi untuk berqurban di daerah yang kekurangan hewan yang diqurbankan.

    waktu aku di bogor, ada aja yang rumahnya bertingkat empat dapet daging pembagian, padahal gak ikutan qurban padahal mampu.

    ada sebagian ulama mengatakan qurban tidak wajib hanya sunnah, tapi itu berarti menyia-nyiakan kesempatan untuk mendekatkan diri pada Allah

    ReplyDelete
  3. eh aku mau nanya. kalo mau kurban di idul adha itu gak harus buat yang mau naik haji kan mba?

    ReplyDelete
  4. @ Nuel, baru mampu kurban kambing. Baik yang naik haji maupun tidak naik haji semua berkurban dong. Kalo berkurban tiap taun, kalo naik haji bila mampu wajibnya hanya sekali seumur hidup

    ReplyDelete
  5. Apa yang diutarakan mbak Elsa itu juga terjadi di perkampunganku dan banyak perkampungan lainnya mbak. Setelah dibagikan pada yg membutuhkan di sekitar perkampungan itu, "sisanya" yg masih banyak dibagikan pada seluruh warga kampung (termasuk yang kaya).

    ReplyDelete

Post a Comment