Bisikan malaikat penjaga dan bisikan setan

Sumber dari sini

Seperti kita ketahui,
Iman kepada Takdir Allah adalah salah satu dari enam Pilar Pilar Iman,
Rasulullah saw, seperti diriwayatkan Abu Hurairah - dalam Sahih Muslim No. 10 tentang Iman, Islam dan Ihsan - yang kemudian dengan Ijtihad para Ulama ditetapkan sebagai Rukum Islam dan Rukun Iman, mereka meletakan Iman kepada Qadha dan Qadar ini di urutan ke-6 sebagai penyempurna.

Insya Allah,
Dengan menyempurnakan Iman hingga tahapan 6 ini, pohon Iman dihati kita akan menjadi tegap. Jiwa kita kokoh, pribadi kita tangguh dan tidak mudah mengeluh dengan hal hal remeh seperti Dunia ini.

Sebelum menjawab pertanyaan diatas,
Mari kita terlebih dahulu menjenguk hati kita, disana ada suara hati. Ia menyerupai "bisikan" yang terdengar sayup sayup didalam nuansa istana hati kita. Ia menyerupai aktifitas obrolan, sesaat tenang kemudian gaduh. Kadang kadang menenangkan jiwa kadang kadang membuat kita merasa terbakar menahan dua pertentangan yang saling mengalahkan.

Pernahkah bertanya,
Darimana sumber bisikan bisikan itu?.

Hal ini penting untuk diketahui, karena dari hati inilah awal mula aktifitas berfikir manusia diarahkan. Pengaruh dari hati ini mendominasi kinerja fikiran kita, dari otak ini kemudian berbagai komando diperintahkan kepada Indra Indra tubuh yang menghasilkan reaksi reaksi tubuh dalam menyikapi masalah.

Tubuhlah yang kemudian menanggung resikonya,
Indra indra tubuh tidak bisa membantah perintah otak dari otak. Bahkan, tak jarang tubuh itu menjadi sengsara dan kelelahan. Ini karena reaksi reaksi yang dihasilkan itu tidak direstui fitrahnya manusia yang tertanam didalam Hati.

Dalam setiap hati Manusia terdapat dua kekuatan, keberadaannya seperti kontrol konstan yang mempengaruhi keseluruhan aktifitas tubuh Manusia. Biar saya sederhanakan, kedua hal tersebut adalah pengaruh baik dan pengaruh jahat.

Pengaruh baik yang menjadi sumber kebaikan itu, terdiri dari fitrah dan keberadaan Malaikat Malaikat pendamping yang Allah anugerahkan kepada setiap Hamba Nya, Manusia.

Didalam tubuh kita ada malaikat malaikat penjaga,
Al Qur'an menyebutnya Qarin. Qarin ini terdiri dari dua jenis, dari Malaikat penjaga dan Jin. Jenis Jin yang dimaksud adalah Jin Kuffar yang merupakan cucu cucu Iblis Laknatullah, mereka terlahir kedunia bersamaan dengan kelahiran seorang Manusia.

Agar mudah dipahami,
Selanjutnya Iblis diatas saya sebut dengan Qarin Jahat dan Malaikat Penjaga ini sebagai Qarin baik.

Qarin jahat inilah yang harus kita waspadai.
Karena ia mulai hidup sedari manusia itu masih bayi, hingga manusia itu dewasa. Iblis itu tetap hidup ketika Manusia itu meninggal. Bayangkanlah ketika uasia manusia itu mencapai 70 tahun, anak Adam itu meninggal sementara Iblis-nya tetap hidup, bukankah ia berpotensi besar dan berpengalaman untuk menjerumuskan Manusia lain?

Hingga tidak heran jika Iblis memiliki manajemen marketing yang suksesnya luar biasa, dagangannya yang berupa Neraka terjual laris kepada manusia. Bahkan, banyak dari manusia yang membelinya dengan sukarela. Nauzubillah.

Lihat saja sepak terjang musuh manusia terbesar yang sering kita manjakan ini.
Mereka tak segan segan menggiring satu Kampung kepada kemuyrikan sekaligus, termasuk Kyainya sekalipun. Contoh keci saja, dalam peristiwa "tahlilan" kadang si Iblis ini juga membuat onar. Ia merasuk ke dalam jiwa salah satu Manusia yang imannya paling lemah dan mengendalikannya, lalu orang menyebutnya kesurupan roh yang meninggal.

Ketika Manusia menaruh perhatian, Iblis semakin semangat. Ia lalu berpura pura bertingkah laku persis seperti prilaku orang yang telah meninggal. Manusia yang kesurupan itu meminta Coffe Hitam kesukaan manusia yang telah meninggal itu, atau berwasiat dusta kepada yang ditinggalnya. Si Iblis cerdik ini telah menghafal dengan baik suara, cara bicara, bahasa dan mengetahui dengan baik nama nama orang disekitarnya. Karena dia telah hidup bersamaan dengan orang yang telah meninggal tadi.

Lalu masyarakat tersebut percaya, bahwa roh si A masuk dan mebuat cucunya bernama si B sakit. Lalu fitnah teresebar, dan masyarakat awam Percaya bahwa roh yang mati bisa mengendalikan yang hidup. Ujung ujungnya mereka ramai ramai meminta do'a ke kuburan. Naudzubillah.

Inilah, salah satu kesuksesan marketing Iblis.
Nah, selama manusia itu hidup si Iblis ditugasi oleh kakek moyang Iblis untuk menjerat Manusia dengan berbagai cara. Allah telah memberi tangguh usia kepada Jin jenis Iblis ini, Allah ta'la juga memberi mereka kewenangan untuk masuk kedalam aliran darah Manusia dan berdiam dihati Manusia.

Dari hati inilah Iblis membisikan kejahatan.
Bagi orang yang beriman, pengetahuan sederhana ini bisa menambah keimanan dan memberinya kesimpulan besar. Diantaranya menjawab pertanyaan batil yang memfitnah ke Maha Suci-an Allah aza wajalla, pemikiran batil tersebut adalah berupa pertanyaan; "Apakah Allah juga menciptakan kejahatan?"

Seorang scientist Atheis, mengatakan bahwa Kejahatan itu seperti Kegelapan.
Kegelapan itu muncul karena ketiadaan "Cahaya". Dengan demikian, Tuhan tidak menciptakan Kejahatan, namun ketiadaan cahaya Tuhan dihati Manusia menyebabkan kegelapan/kejahatan itu muncul.

Subhanallah!
Bukankah Al Qur'an dalam surah Azzukruf ayat 36 telah menginformasikan hal ini jauh jauh agar Musimin Muslimah berhati hati dengan Iblis yang menyertai Manusia dan mebisikan kegelapan dihatinya?

Allah Subhana Huwwa Ta'ala berfirman:
“Barangsiapa yang berpaling dari pengajaran Tuhan Yang Maha Pemurah (Al-Quran), kami adakan baginya syaitan (yang menyesatkan) maka syaitan itulah yang menjadi teman yang selalu menyertainya". (Az Zukhruf 43:36)

Ayat ini telah dibaca oleh Milyaran Ummat Islam dari masa kemasa.
Syaitan yang dimaksud dalam ayat tersebut adalah Iblis pendamping. Dalam bahasa Arab kata قَرِينٌ (baca=Qarin) adalah pendamping/teman. Inilah dalil yang menjadi fakta tidak terbantahkan mengenai keberadaan si Jahat ini.

Keberadaan si Qarin ini dikuatkan juga oleh sebuah Hadts,
Dari Abdullah bin Mas’ud r.a, beliau meriwayatkan dahwa Rasulullah saw bersadba: ”Tidak seorangpun di antara kamu melainkan telah ada jin yang ditugaskan pemimpinnya untuk selalu menggodanya". Para sahabat bertanya: ”Anda juga ya Rasulullah?” Jawab baginda: ”Ya. Aku juga. Tetapi Allah selalu melindungiku dari godaan mereka sehingga mereka yang menggodaku akhirnya Islam (menyerah). Karena itu mereka tidak berani menyuruhku melainkan untuk kebaikan.” (HR Muslim)

Qarin jahat itu ikut mengalir dalam darah Manusia bersama Syahwat dan Nafsu. Ia juga ikut mempengaruhi bahkan sering mendominasi bisikan di hati Manusia, berupaya mengalahkan bisikan Qarin baik dari malaikat malaikat penjaga manusia dan Fitrah manusia itu sendiri.

Comments