Lebih penting mana akhlak atau kerudung?

Setiap kehidupan ada proses tahapannya. Saat aku memutuskan memakai kerudung, aku sedang belajar Islam di Bogor, pengajian seminggu sekali dari pagi hingga sore. Membahas tasawuf. Barangkalo ada yang mengaitkan tasawuf dengan ritual tarekat tertentu, tapi tasawuf yang aku pelajari adalah tentang kebersihan hati, tidak ada ritual-ritual tertentu di luar ibadah sesuai Al Qur'an dan hadits.

Saat pengajian aku menggunakan kerudung, tapi saat mampir di toko aku buka kerudungnya. Lama-lama aku merasa nyaman dengan kerudung, bahkan pernah aku buru-buru ke toko pake helm tanpa kerudung, rasanya gelisah.

Aku tetap menghargai muslimah yang tidak memakai kerudung, karena aku anggap masih proses. Apalagi bila aku lihat orangnya sabar, respek pada orang lain, suka membantu, aku yakin cepat atau lambat hatinya akan dibukakan untuk memakai kerudung.

Tetapi bila ada yang menggunakan kerudung tanpa memahami ajaran Islam tentang bagaimana menjadi wanita sholehah, maka sia-sialah penggunaan kerudung ini, bahkan boleh disebut Islam KTP versi memakai kerudung.

Hanya Allah yang mengetahui isi hati manusia paling dalam, tapi bisa kita melihat ciri-cirinya, tanpa menghakimi, apakah baju muslim di bawah kerudung ini ketat? Tipis? Transparan? Bersikap genit? Suka menyakiti hati orang lain? Malas shalat lima waktu? Segan mengikuti majelis ilmu?

Nanti akhirnya yang rajin belajar tentang Islam akan lebih nyaman dengan teman yang juga suka belajar. Bila ingin tau tentang seseorang lihatlah teman-teman akrabnya.

Memakai kerudung tanpa memperbaiki akhlak menurutku bukanlah suatu pencapaian. Lebih baik dimulai dari memperbaiki akhlak dulu, hingga timbul kesadaran menggunakan kerudung.

Janganlah berpendapat bahwa yang menggunakan kerudung pasti lebih baik dari yang tidak menggunakan, bisa jadi yang belum menggunakan sedang memperbaiki akhlak. Wanita tanpa kerudung yang sedang memperbaiki akhlak lebih baik daripada wanita menggunakan kerudung tanpa memahami apalagi mengamalkan akhlak yang baik itu apa.

Do not judge book from its cover... Berprasangka baik pada semua orang, tapi tetap waspada pada kejahatan apalagi sekarang banyak serigala berbulu domba. Pinter bicara agama tidak taunya hanya untuk pembenaran pelampiasan hawa nafsu baik kemarahan, keserakahan, birahi atau lainnya...

Comments

  1. bukan begitu mbak ami. wanita sebaik apapun akhlaknya kalau dia tidak memakai kerudung dia tidak akan mencium wangi surga.
    begitu kata referensi2 yang saya baca.

    dan memperbaiki akhlak dulu baru memakai kerudung itu pemahaman yang tidak pas. yang benar pakailah kerudung itu dulu lantas semuanya akan menyusul perlahan2. memang tergantung niat.

    terus lagi... kalau ditanya mana yang lebih baik wanita yang tidak memakan kerudung tapi baik dengan wanita yang berkerudung (dengan benar) tapi akhlaknya tidak terlalu baik. sebenarnya lebih baik yang kedua.

    karena kerudung itu wajib. jadi seperti halnya dengan pertanyaan ini lebih baik mana orang yang kelakuannya baik sama tp gak sholat dengan orang yang yang sholat tapi kelakuannya gak baik.

    dilema kan yak... meskipun biasanya jawabannya kamu gak sholat aja sudah baik apalagi kamu sholat.. tentulah lebih baik lagi.

    wallahualam bishawab

    ReplyDelete
  2. Ninda, kita punya perbedaan pemahaman di sini. Aku beranggapan bahwa Allah sangat menghargai proses untuk menjadi lebih baik. Ada hadits yang menceritakan pembunuh bertaubat masuk surga, pelacur memberi minum anjing yang hampir mati masuk surga.

    Ini aku bisa berpendapat begini karena mertua kakakku yang hatinya baik padahal sehari-harinya tidak menggunakan kerudung meninggalnya saat naik haji dalam keadaan tenang.

    Aku lebih menghargai proses itu, dibanding beranggapan bahwa yang masuk surga hanya yang memakai kerudung. Apa yang tidak pake kerudung terus masuk neraka? Bahkan aku gak yakin masuk surga langsung, soalnya dosaku masih banyak.

    Allah menghargai perubahan menjadi lebih baik, bila sudah memakai kerudung terus terbawa arus karena banyak uang malah sombong, itu perubahan jadi lebih buruk. Bukannya naik ke level surga lebih tinggi malah mesti dihukum dulu di neraka...

    ReplyDelete
  3. ga bisa di bandingkan wanita baik yg ga pake jilbab dengan wanita berjilbab tapi ga sholat = anak SD baik tapi ga pake seragam ke sekolah di bandingkan dngan anak SD nakal tapi pake seragam kesekolah? mending yg mana? ya ga 22 nya lah...
    mending yang pake jilbab dan mengikuti perintah Allah SWT, mungkin dimata temannya mending wanita baik biar ga pake jilbab.. tapi di mata Allah swt? Wallahu alam bishawab, daripada ntar salah di mata Allah Swt mending jangan cari resiko, jelas wajib lah pake jilbab, wanita sebaik apapun serajin apapun ibadahnya, klo melanggar kewajiban yg ditetapkan Allah? jgn menjadikan perintah Allah memakai jilbab seakan jadi hal yg tidak penting,
    makanya ustadz/ulama menganjurkan memeluk Islam secara Kaffah, bukan y setengah bener dan setengahnya lagi bener juga...

    "Wahai Nabi katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang-orang mukmin: Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya keseluruh tubuh mereka. yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk di kenal karena itu mereka tidak di ganggu.Dan Allah adalah maha pengampun dan penyayang. (Al Ahzab.59).

    ReplyDelete

Post a Comment