Mendidik anak perempuan, kerudung atau akhlak dulu

Melanjutkan pembicaraan sebelumnya tentang akhlak atau kerudung dulu. Karena aku punya anak ABG, maka sebetulnya diutamakan mendidik agar gimana? akhlak dulu atau kerudung dulu? Aku dulu sebelum memakai kerudung aku belajar tentang akhlak yang baik menurut Islam. Semua kembali kepada kebersihan hati kita. Allah tidak melihat seseorang dari wajah atau kekayaan tapi dari hati dan perbuatan. Dari pengalamanku sih, aku akan mengajarkan anakku tentang akhlak, dan tentang kerudung aku hanya menganjurkan, tidak dengan paksaan. Allah yang membolak-balikkan hati, bila memang hatinya terbuka untuk menggunakan kerudung, sudah didukung dengan akhlak yang baik.

Untuk wanita dewasa itu tanggung jawabnya sendiri, apakah dia memakai kerudung atau tidak, punya akhlak yang baik atau tidak. Tapi yang selalu belajar Islam dengan sungguh-sungguh akan berkumpul dengan teman-teman yang juga suka belajar Islam, karena bicaranya nyambung, tentu saja. Banyak teman-temanku yang belum memakai kerudung, dan akhirnya pelan-pelan gak cocok lagi, karena ada perbedaan pendapat karena sulit menerima pendapat satu dan yang lain. Berbeda bila di kelompok paduan suara atau klub olahraga, sama sekali tidak membicarakan perbedaan prinsip, karena membicarakan hobi.

Almarhum bapakku meninggal saat shalat shubuh. Padahal Bapakku tidak memelihara jenggot, malah punya kumis, dan celananya normal panjang tidak congklang. Ibu mertua kakak kandungku meninggal dengan tenang saat naik haji padahal sehari-harinya tidak memakai kerudung. Tentunya Ibu mertua kakakku meninggal dalam keadaan menggunakan kerudung di akhir hidupnya. Sebetulnya masalah penampilan itu hatilah yang bicara. Bila hatinya bersih maka tidak akan menggunakan baju ketat yang mencolok dan bersikap genit, dan hati akan menggiring kita menggunakan baju apa serta bersikap bagaimana.

Aku berpendapat bahwa pakaian dan sikap kita adalah cermin hati kita. Aku beberapa kali ketemu laki-laki model keong racun padahal bicaranya suka membahas ayat Al Quran dan hadits. Mereka memang tidak mau melakukan zina, tapi mereka cerita bahwa mereka suka yang nyrempet-nyrempet juga, alasannya tidak tahan dan mereka ini laki-laki normal. Aku nanya, kenapa gak nikah lagi (mereka ini sudah mapan) kata mereka demi nama baik keluarganya. Memang gaje banget sih mereka takut nama baiknya tercemar, keluarga berantakan tapi tidak takut sikap mereka ini dilaknat Allah.

Yang perempuan juga sama saja, pakai baju menggoda, seksi, ingin menarik perhatian tapi bila digoda katanya mereka bukan cewek murahan. Wanita eksklusif itu tubuhnya disimpan rapat, tidak diumbar begitu saja. Kalo ngumbar tubuh dipamerkan baik pake kerudung atau tidak sama saja... maaf... surga yang begitu harumnya, bisa tercium dari ratusan tahun perjalanan, mereka mencium saja tidak bisa.

Perbaiki akhlak, bersihkan hati, tunjukkan penampilan kita sesuai dengan cerminan hati kita. Tidak usah menganggap diri lebih baik dari yang lain, aku juga berusaha terus memperbaiki diri karena masih banyak merasa punya kesalahan dan dosa. Semoga bagi yang sudah memakai kerudung tetap istiqomah menjaga hati dan penampilan, dan yang belum menggunakan kerudung memperbaiki akhlak dan terbuka hatinya sehingga mau menggunakan baju yang sesuai ajaran Islam...

Comments

  1. Aku setuju,...memang seharusnya anak dibiarkan memilih sesuai dengan progress kemampuan berpikirnya,...semakin dewasa pasti dia selalu bisa memilih yang lebih baik. Bagiku berkerudung itu barulah suatu upaya untuk menjadi lebih baik,..sedangkan goal utamanya adalah husnul khatimah,..mudah2an kita semua mendapatkannya, Regards.

    ReplyDelete

Post a Comment