Hidup adalah proses, tinggal pilih menuju ke akhir yang baik atau akhir yang buruk

Pencapaian tertinggi seorang yang beriman adalah bisa meninggal dengan husnul khotimah. Bisa meninggal dengan mengucapkan kalimat syahadat. Proses ke sanalah yang perlu diwaspadai, semua mesti mengikuti takdir hidup yang mesti dijalani, dan takdir hidup sepertinya tidak menyenangkan. Tapi seorang yang beriman akan berusaha ridho akan takdir itu. Bahkan dengan kemauan, usaha, dan banyak berdoa, takdir yang buruk bisa berubah menjadi baik bila Allah ridho dengan kita.

Seorang pelacur, penzina, pembunuhpun bisa masuk surga apabila di akhir hayatnya bertaubat. Tapi banyak yang rajin beribadah malah masuk neraka karena munafik, ibadahnya hanya sekedar riya' ingin mengharapkan penghormatan orang lain, atau membuat pembenaran, ternyata di belakang orang banyak melakukan maksiat.

Karena itu Islam mengajarkan agar banyak-banyak minta diingatkan oleh orang lain yang shaleh, agar bila melakukan kesalahan bisa segera meluruskan lagi. Bila merasa sombong, menganggap diri sendiri lebih baik dibanding orang lain, apalagi ada kalimat "aku masuk surga, kalian masuk neraka" karena beranggapan penampilannya lebih Islami, maka amalannya malah akan ditolak. Berusaha selalu menghilangkan rasa ujub, merasa diri sendiri lebih baik dari orang lain.

Kalimat surga LAA HAULA WALA QUWWATA ILLA BILLAH maksudnya adalah jangan beranggapan kemampuan kita adalah berasal dari pemikiran sendiri, semua karena dari Allah. Bakat menulis, menggambar, kecerdasan, kemampuan mencari uang banyak, dan seterusnya. Jadi manusia sebetulnya tidak punya kemampuan apa-apa tanpa diberi oleh Allah. Bila aku seorang jenius, mendadak aku jadi koma, hanya bisa bernapas melalui selang-selang dan alat-alat kedokteran, apa masih pantas disebut jenius.

Untuk memahami proses kehidupan secara filofis tidak mudah, semua ulama punya kelebihan di bidangnya masing-masing. Cara menyederhanakan salah satunya adalah dengan mengamalkan lagu TOMBO ATI. Insya Allah, dengan mengamalkan lagu ini Allah akan memberi cahaya sehingga kita selalu ditunjukkan ke jalan yang lurus untuk berproses menuju akhir yang baik...

Comments

  1. apa salahnya berpendapat.. :)
    lagian.. kata masova bilang..

    "kebenaran jangan diperebutkan.. nanti malah lepas" :)

    ReplyDelete
  2. @Nuel, proses menjadi dewasa, lebih baik tentu saja. Aral melintang adalah agar kita lebih dewasa

    ReplyDelete
  3. @Arif Chasan, blogger yang aku sebut ini beranggapan sudah merasa jadi orang baik. Pemahaman soal kehidupan di dunia fana ini berkisar berbuat baik saja, dan sering-sering nyebut agar dapat pahala.

    Kalo perbuatan baik hanya ditujukan di dunia, hasil juga untuk dunia. Bila ingin dapat pahala akhirat mesti diniatkan pada Allah.

    Sebagai muslim, nanti di akhirat kita akan berbaris di belakang Nabi kita. Yang tidak mau membaca hadits, mempelajari sunnah, jarang bershalawat nanti akan berbaris di belakang siapa? Nabi Google kah? Yang konon "Nabi" dunia maya...

    ReplyDelete
  4. yup bnr,,hidup adalah sebuah proses...seperti kita terlahir di dunia memerlukan proses yg sangat panjang..subhanallah kita bisa terlahir dan melihat dunia...
    dalam proses hidup itu harus mempunyai tekad yg kuat agar menuju ke jalan yg baik dan di ridhoi ALLAH SWT...karena manusia tak ada yg sempurna..

    salam kenal n sukses selalu.. :)

    ReplyDelete

Post a Comment