Islam mengajarkan untuk berprasangka baik pada Allah

Orang yang dalam kondisi kurang beruntung akan mudah terseret berprasangka buruk pada Allah, atau suudzon. Misalnya kehilangan barang, tubuhnya sakit, sepertinya menggugat pada Allah kenapa diberi kejadian yang tidak mengenakkan. Bagi manusia yang beriman dan bertakwa akan selalu berusaha berprasangka baik pada Allah, walaupun mendapat kejadian yang tidak mengenakkan sekalipun. Pasti ada hikmah di balik setiap musibah.

Musibah bagi orang mukmin dikarenakan tiga hal yaitu:
  1. Mengangkat derajat bagi orang yang tertimpa musibah, karena kesabarannya terhadap musibah yang telah Alloh tetapkan.
  2. Sebagai cobaan bagi dirinya.
  3. Sebagai pelebur dosa, atas dosanya yang telah lalu.
Allah akan sesuai dengan prasangka hambaNya. Bila manusia berdo'a dan meyakini dikabulkan do'anya maka do'a itu akan terkabul, walaupun butuh kesabaran. 

Berprasangka baik pada Allah akan membuat hati tenang karena yakin ada hikmah yang dipelajari dari semua kejadian. Berprasangka baik pada Allah akan dikabulkan do'a-do'anya oleh Allah...

Allah berfirman
Tetapi kamu menyangka bahwa Rasul dan orang-orang mukmin tidak sekali-kali akan kembali kepada keluarga mereka selama-lamanya dan syaitan telah menjadikan kamu memandang baik dalam hatimu persangkaan itu, dan kamu telah menyangka dengan sangkaan yang buruk dan kamu menjadi kaum yang binasa. (QS. Al Fath : 12)

Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda bahwa Allah berfirman
Aku sesuai prasangka hamba-Ku kepada-Ku, dan Aku akan bersamanya selama ia mengingat-Ku. Jika ia mengingat-Ku dalam dirinya maka Aku akan mengingatnya dalam diri-Ku, jika ia mengingat-Ku dalam sekumpulan orang maka Aku akan mengingatnya dalam sekumpulan yang lebih baik dan lebih bagus darinya. Jika ia mendekat kepada-Ku satu jengkal maka Aku akan mendekat kepada-Nya satu hasta, jika ia mendekat kepada-Ku satu hasta maka Aku akan mendekat kepadanya satu depa, dan jika ia mendatangi-Ku dengan berjalan maka Aku akan mendatanginya dengan berlari (HR. Bukhari dan Muslim)

Allah berfirman
Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik. (QS. Al A'raf : 56)

Comments

  1. yah memang ktika dlm 'musibah' akn lbh mudah menyalahkan keadaan, bukan mengintrospeksi diri sendiri.. ketika saya sangat galau saya menulis ini http://nufadilah.blogspot.com/2011/07/pengen-nangis-nangis-ajah.html untuk mnguatkan diri.. Salam :)

    ReplyDelete

Post a Comment