Siapa yang disayang Allah

Kita sering mendengar kalimat "orang sabar disayang Allah". Sabar sendiri tidak bermakna pasif, tetap berusaha. Sabar itu mesti didampingi tawakkal, menyerahkan semua pada Allah. Insya Allah akan dapat jalan keluar dari semuanya. Bila penyakit ada obatnya, maka masalah juga ada jalan keluarnya.

Bila sudah belajar mengenai pembersihan hati, pasti pernah mendengar cerita tentang sufi, orang yang mengamalkan tasawuf. Ada latar belakang ceritanya bahwa seorang sufi adalah orang zuhud, yang sudah tidak cinta dengan dunia. Pakaiannya sangat sederhana. Konon merekalah kekasih Allah, manusia yang dicintai Allah.

Tapi berbeda dengan film-film tentang para Walisongo yang menyebarkan Islam di pulau Jawa. Digambarkan para Wali yang mendapat karomah ini menggunakan jubah, tasbih, komat-kamit setiap saat untuk berdzikir. Bila ada kejahatan, bisa dilawan dengan tangan kosong. Ada pertikaian, dilerai dengan kalimat bijak.

Salah satu cerita yang terkenal adalah Sunan Bonang bisa berjalan di atas air. Andai nih, aku bisa bertanya dengan Sunan Bonang tentang kemampuannya berjalan di atas air kira-kira beliau menjawab apa ya. Aku rasa beliau akan menjawab bahwa apapun ceritanya di jaman dulu, janganlah mengurangi keimanan pada Allah. Daripada mengenang beliau berjalan di atas air, lebih baik mengenang beliau dari lagu Tombo Ati. Selain itu Sunan Bonang merasa sungkan dengan Nabi Sulaiman 'alaihi sallam yang tertulis bisa terbang dengan angin, lalu berdoa pada Allah bahwa manusia sesudah Nabi Sulaiman 'alaihi sallam manusia tidak punya kemampuan untuk menguasai bangsa jin lagi.

Di jaman sekarang memang tidak ada Nabi lagi karena Nabi terakhir adalah Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam. Tetapi ternyata ada orang-orang dianggap Wali yang mempunyai karomah. Aku pernah beberapa kali menulis, bahwa istilah karomah telah menyesatkan manusia di jaman sekarang. Karena bisa jadi orang yang mempunyai kemampuan yang konon katanya melebihi manusia "biasa" itu spesial, kekasih Allah. Gak mungkin katanya, rajin shalat yang sepertinya khusyuk beribadah, bicara bijak masak melakukan sihir. Salah satu definisi tentang hati, atau hati yang sakit adalah walaupun dia kelihatannya khusyuk beribadah di mata orang lain, kenyataannya masih mencari pujian di mata orang lain yang disebut riya'. Semestinya semua ibadah ditujukan pada Allah bukan mencari penghargaan dari orang lain.

Orang yang disayang oleh Allah adalah manusia bertakwa. Manusia bertakwa selalu mendekatkan diri pada Allah, shalatnya, ibadahnya, hidupnya, matinya hanya pada Allah. Manusia bertakwa melakukan hubungan secara vertikal dan horizontal, selain mendekatkan diri pada Allah dengan mendirikan shalat juga beramal shalih, atau bermanfaat bagi orang lain. Tentunya sesuai kemampuannya. Yang mampu jadi pedagang, jadilah pedagang yang jujur, supaya hasilnya barokah. Yang hanya mampu jadi tukang sapu ya jadi tukang sapu yang baik, mengerjakan segala sesuatunya dengan ikhlas.

Katakanlah sebagai tukang sapu yang penghasilannya di bawah pedagang bila memang bertakwa, maka Allah akan memasukkan ke surga lebih dulu dari orang kaya karena proses hisabnya cepat. Sedangkan orang kaya, butuh hisab lebih lama karena pertanggungjawaban semua hal miliknya, bila masuk surga akan masuk belakangan, tapi bila begitu banyak amal ibadahnya, bisa jadi ditempatkan di surga yang lebih baik daripada orang miskin.

Orang yang disayang Allah jaman sekarang bukan orang yang meninggalkan kehidupan dunia, mempunyai harta benda secukupnya sesuatu status dan pekerjaannya, tidak berlebihan. Bergetar hatinya bila mendengarkan ayat-ayat Al Qur'an dan berusaha memahami dan mengamalkan dengan ikhlas, melaksanakan segala perintah Allah dan menjauhi laranganNya...

Comments

  1. kisah masa lalu terkadang suka dilebih-lebihkan oleh manusia, mbak

    ReplyDelete
  2. semoga kita selalu dekat dengan Alloh SWT.aamiin

    ReplyDelete
  3. sulaiman berdoa supaya tidak ada manusia yang memperbudak jin lagi.. sayangnya dia gk doa supaya gk ada manusia yang diperbudak oleh jin T_T

    ReplyDelete
  4. @Ario, kisah Walisongo ada tertulis sejarahnya. Yah, aku rasa soal bisa berjalan di atas air dilebih-lebihkan. Seandainya iyapun, lebih menonjol pesan tauhid yang beliau sampaikan kepada masyarakat Jawa secara pelan-pelan

    ReplyDelete
  5. @pentingkagak, soalnya Allah sudah membolehkan Iblis untuk menggoda manusia agar seakan-akan maksiat itu baik. Iblis tidak bisa menggoda manusia yang mukhlis

    ReplyDelete
  6. semoga kita tidak termasuk ke dalam golongan orang yang muflis :)

    ReplyDelete
  7. semoga kita termasuk orang'' yang disayang Allah swt

    ReplyDelete

Post a Comment