Belajar Islam malah tambah sombong

Itu kalimat yang diucapkan oleh temen seumurku. Soalnya aku udah males kalo ikutan acara ngumpul malem-malem, kalo siang bolehlah. Dan temen-temenku seumurku yang duitnya lagi banyak-banyaknya, suka hura-hura. Ada yang cerita semalam ngabisin duit 7 juta di cafe, maklum minuman keras harganya mahal. Untuk ngilangin stres katanya.

Ada juga yang cerita pernah ke striptease di daerah kota, buat nemenin bos-bos pimpro supaya dapat proyek. Katanya ada tipe-tipe pejabat kalo melakukan kunjungan pake berbisik "ceweknya ada yang cakep buat nemenin gak".

Gak bisa dipungkiri bahwa walau mereka-mereka ini rajin sholat ke masjid, rajin sedekah, godaan dunia bagi yang duitnya banyak, jabatan tinggi lebih besar lagi. Ntar alasannya, nanti kalo udah pensiun aku mau bertaubat, sekarang hidup dinikmati dulu. Ada temenku bilang "emang yakin bisa hidup setelah pensiun". Tapi aku mau menambahkan, kehidupan yang tidak barokah di saat muda, akan membuat hidup sengsara di masa tua. Ada temanku yang bapaknya pejabat kaya raya, tanah dimana-mana, masa tuanya sakit-sakitan parah, tanah dijualin semua. Akhirnya yang diwariskan hanya sebuah rumah.

Setan itu menggoda kepada siapa saja tanpa terkecuali. Tidak hanya yang hobi hura-hura, foya-foya, minum minuman keras dan main perempuan tapi juga pada yang pengetahuan Islamnya tinggi. Yang terpandang sebagai ustad disodorin banyak wanita untuk dijadiin istri. Yang berusaha meluruskan hati tiba-tiba banyak yang menawarkan hal yang melanggar Islam, ah sering, katanya boleh ah kalo sekali-sekali, pengen banget soalnya. Yang membatasi pergaulan soalnya takut banyak godaan malah dalam hatinya jadi sombong, merasa lebih baik, merasa lebih beriman dari yang lain. Karena tidak pernah berhadapan dengan dunia luar yang kejam, kalo mencoba keluar dan berusaha memberi tahu yang benar ini itu bawaannya emosi.

Kita sebagai muslim tentunya ingin Islam mengalami masa kejayaan. Nilai-nilai Islam diterapkan pada semua bidang, termasuk para pejabat. Soal menjadi pejabat pemerintahan, politik itu kotor. Butuh uang banyak untuk menjadi wakil rakyat. Akhirnya semua dihalalkan untuk mencapai tujuan, sogok sana, sogok sini.

Aku punya teman chat di Mesir, tadinya sempat ngobrol kontak-kontakan terus, tapi karena sesuatu hal akhirnya aku pilih menjauh. Gak tau ya, laki-laki di  Mesir bawaannya ngajak nikah... hahaha. Kenal dari Facebook. Ada yang kerja di pemerintahan sempet cerita kondisi Mesir. Terus endingnya bilang dia single dan kirim pesan supaya aku jadi istrinya aja gimana. Pilih mundur teratur. Ada lagi yang katanya proses cerai dengan santainya bilang, aku suka sama kamu, kamu jadi istriku nanti ya, standby jawab messageku. Pas gak jawab marah-marah. Lucu... padahal baru ketemu sekali. Facebookku chatnya jarang online sekarang.

Soal di Mesir kata mereka, itulah hidup ada perbedaan soal siapa yang berhak jadi pemimpin. Ada yang bilang Mursi orang baik dan shaleh, ada yang bilang Mursi presiden buruk bikin ekonomi Mesir kacau balau.

Kesombongan itu dari hati. Ada yang nanya emangnya gak boleh kalo cerita-cerita pengalaman kita nanti dianggap sombong. Tentunya niatnya, dia cerita niatnya pengen dipuji atau sekedar sharing supaya diambil hikmahnya. Sedekah boleh ditunjukkan ke orang lain, tapi bila diupayakan hanya untuk Allah tanpa orang lain mengetahui itu lebih baik, nilai keikhlasan lebih tinggi.

Aku di beberapa postingan menulis warning, yang tidak sependapat terus bicara kasar sambil ngomongin dalil-dalil gak akan dimuat di kolom komentar, soalnya untuk bisa komentar di sini pake moderasi. Kayak video penembakan pendukung Mursi di Mesir oleh tentara yang lagi sholat di youtube, komennya isinya banyak pake kata F**K atau ngatain dasar kafir. Enak memang misuh-misuh tuh ya... kayak ngeluarin ganjalan di hati dengan kalimat #$@*&+%. Baik dari pendukung Mursi atau lawannya. Lawannya gak mau kalah komentar "emang siapa yang nyiapin kamera kok tempatnya strategis banget. Kayaknya nembaknya gak ada korbannya". Korban yang tewas karena mereka pasang badan nyerang lawan, dari kedua belah pihak.

Mesir, walaupun bukan negara kaya seperti negara Arab di daerah teluk, tapi orangnya banyak yang rajin membaca Qur'an, rajin shalat di mesjid. Konon penerima bantuan terbesar dari Amerika setelah Israel. Eh, jangan salah ya, Indonesia juga dijajah Amerika perekonomian kita, kayak di Freeport misalnya. Justru malah sumber daya kita dikeruk bangsa asing. Terus gimana dong, mungkin gak kita melepaskan diri dari penjajahan. Ya itu salahnya pemerintah dan wakil rakyat, kita ini rakyat taunya ingin bisa bertahan hidup saja.

Aku sudah gak banyak ngobrol dengan orang keturunan Arab di Mesir ataupun daerah teluk. Udah paham sedikit-sedikit karakter mereka, yah kulturnya memang beda dengan orang Asia atau di Indonesia khususnya. Di Indonesia orangnya lebih ramah dan bisa menahan diri. Sedangkan di Arab, dengan aturan syariah yang ketat budayanya dan lebih rajin ke masjid juga baca Qur'an lebih mudah meledak-ledak.

Aku juga gak pengen jadi orang sombong, tapi masih berusaha. Soalnya kadang kesombongan itu gak disengaja. Misalnya aku pake baju baru terus bilang, Alhamdulillah yah, ini merknya ini harga sekian tapi lagi sale loh di mall. Kadang pengen dapet pujian juga duh, bajunya baru, modelnya lucu deh. Berusaha supaya gak terlalu keseringan pengen dapat pujiannya.

Pokoknya berusaha menghindari kesombongan dari dalam hati. Godaan sombong bahkan lebih berat pada yang ilmu Islamnya tinggi. Diprotes kenapa bahas surga dan neraka terus, ya gimana lagi, banyak hadits yang kalimatnya ada petunjuk meraih surga dan menghindari neraka...

Tidaklah masuk syurga barang siapa yang di dalam hatinya terdapat kesombongan yang sebesar biji zarah (atom) sekalipun (Hadist Riwayat Muslim)

Comments

  1. ada2 saja ya kehidupan ini :D
    salam kenal bu..

    ReplyDelete
  2. kesombongan bukan karena kekayaan, bahkan si miskin pun masih banyak yg sombong, itu semua kembali ke manusianya. bisakah mereka menahan diri dari godaan sifat yg tidak baik, ya salah satunya kesombongan.

    ReplyDelete
  3. sesungguh sombong yang sebenarnya adalah bila kita tidak mengikuti perintah ALLAH dan menjauhi larangan-NYA....salam :-)

    ReplyDelete
  4. sifat dasar manusia sama saja tanpa membedakan negara, mbak



    ReplyDelete
  5. menjaga keistiqomahan mmg berat mb.. kecuali org2 yg yakin akan perjumpaan dgn Rabb-Nya kelak !

    ReplyDelete

Post a Comment