Posts

Showing posts from August 11, 2011

Dianggap gila

Dianggap gila adalah judul album ke empat grup musik Debu. Menceritakan karena sering berdzikir mereka dianggap gila. Aku jadi ingat seorang temenku yang belajar Islam dengan sungguh-sungguh (padahal dulu saat satu sekolah dengan aku di SMP dia bandel) ngasih cerita agar istiqomah dia sampai seperti keliatan sinting. Temenku ini FBnya dikasih nama Wong Edan (tidak persis, tapi maknanya begitu). Orang yang berusaha istiqomah menurut Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam akan merasa terasing, golongan minoritas, dan dianggap aneh oleh banyak teman-temannya. Ekstrimnya, dianggap gila oleh temen-temennya bilatetap bertahan di jalan yang diyakini, yaitu ajaran Islam yang benar. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sesungguhya Islam datang dalam keadaan asing, dan akan kembali asing, maka beruntunglah orang-orang yang dianggap asing.” (HR. Muslim) Akan banyak sekali ujian bagi orang yang meningkatkan keimanan, dan yang bisa lolos dari ujian ini, bahkan mensyukur

Wanita bumi yang sholehah tidak akan menjadi bidadari di surga, tapi lebih mulia dan lebih cantik

Terinspirasi dari tulisan sahabatku Ninda yang berjudul  wanita bumipun bisa melebihi pesona bidadari , jadi mencoba mencari referensi tentang bidadari dan wanita bumi yang sholehah. Bidadari itu diciptakan langsung, belum tersentuh oleh manusia dan jin. Bidadari itu sopan dan cantik, masih muda, kulitnya putih, matanya indah. Sedangkan wanita bumi yang sholehah, lebih utama dan lebih cantik daripada bidadari karena ibadahnya pada Allah. Imam Ath-Thabrany mengisahkan dalam sebuah hadist, dari Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha, dia berkata, “Saya berkata, ‘Wahai Rasulullah, jelaskanlah kepadaku firman Allah tentang bidadari-bidadari yang bermata jeli’.” Beliau menjawab, “Bidadari yang kulitnya putih, matanya jeli dan lebar, rambutnya berkilai seperti sayap burung nasar.” Saya berkata lagi, “Jelaskan kepadaku tentang firman Allah, ‘Laksana mutiara yang tersimpan baik’.” (Al-waqi’ah : 23) Beliau menjawab, “Kebeningannya seperti kebeningan mutiara di kedalaman lautan, tidak pernah