Posts

Showing posts from September 8, 2011

Kenapa suka menggalau

Okeee... sekali-sekali ngebahas masalah menggalau. Ya enaak dong menggalau soalnya menggalau itu bisikan hati paling dalam. Kalo ada kejadian nyebelin maka rasanya pengen teriak "sialaaaaaaan".Berhubung ada sering nonton sinetron religi maka dicoba diredam dengan kata "sabar, sabar", padahal hati masih rasanya masih nyesek aja. Tapi sebetulnya menggalau itu gak boleh lama-lama. Menggalau itu hanyalah jebakan betmen, kalo terkurung di dalamnya kita susah keluar. Gak usah pake ego, teriak kiri kanan, "Help, help, help". Berbahaya kalo keterusan di acara menggalau. Bukan lagi masalah pencitraan diri, ini masalah perjuangan hidup. Kalo tidak mau berjuang mending gak usah hidup aja deh. Sampe-sampe ada kelompok yang bosan hidup milih bunuh diri massal. Cuman siap gak resikonya, membunuh diri sebelum takdirnya maka nanti rohnya berbau busuk tidak diterima dimana-mana. Mau tau resiko akhirat? Kalo bunuh dirinya minum racun nanti bakal nyemplung di neraka teru

Kenapa sulit mengendalikan hawa nafsu

Hawa nafsu adalah sesuatu yang paling nikmat. Sesuatu yang memicu adrenalin dan menyenangkan. Industri hiburan adalah industri paling laris dan tiap hari yang namanya TV selalu saja ditonton orang. Karena itu sulit untuk menghindar dari hawa nafsu ini. Sebetulnya ajaran Islam mengatur masalah hawa nafsu ini, hawa nafsu syahwat diatur dengan pernikahan. Hawa nafsu ingin marah diatur dengan melatih kesabaran, walau bisa marah tapi memilih untuk tidak dilampiaskan. Makan enak diatur, makanlah secukupnya, dan seterusnya. Bukan berarti tidak boleh menikmati hidup, hanya saja semua ada aturannya. Ada tulisan di Kaskus yang menggelitik perhatianku, bagaimana bila tidak ada ajaran agama. Sebetulnya bumi pernah dalam kondisi tanpa agama, saat Nabi Adam 'alaihi sallam belum diciptakan. Tidak ada aturan, semua saling membunuh, bahkan ada kanibalisme. Saat Nabi Adam 'alaihi sallam turun ke bumi, manusia sudah diarahkan untuk mempunyai jiwa kasih sayang, baik pada sesama, makhluk hidu

Kenapa hati tidak sinkron dengan logika

Ini salah satu masalahku yang paling berat. Misalnya aku pengen banget bisa rajin shalat tahajud, tapi kenapa berat untuk dilakukan. Kenapa yang lain bisa shalat begitu ringannya. Mendengarkan tafsir Al Misbah di bulan Ramadhan kemarin cukup menenangkanku. Menurut pak Quraish Shihab, banyak jalan menuju ke surga. Ada yang mengabdikan diri untuk anak yatim, ada yang rajin sedekah ikhlas, ada pejabat negara yang jujur, ada tukang becak rajin ibadah, dan sebagainya. Tapi aku tetap mencari cara supaya bisa rutin tahajud, dimulai dengan rakaat yang ringan dulu. Pembicaraanku dengan seorang teman begini "aku belajar untuk mensucikan hati, mengurangi ketergantungan pada hal duniawi". Dijawab temenku "yah, semua orang beda-beda jalannya". Masalahnya kan jalan kemana, aku jalan menuju ke surga, dan temen-temenku yang lain menuju kemana. Karena di Al Qur'an dinyatakan, bila hati tertaut dengan dunia, maka kebahagiaan dunia yang didapat, dan dia tidak mendapatkan akhirat

Kenapa ada agama pluralisme

Penganut agama pluralisme atau menganggap semua baik, biasanya adalah adalah seorang pemikir, banyak membaca kitab dan bahkan menulis buku. Logika sangat dikedepankan dalam penguraian alasan. Bila sempat bicara langsung dengan mereka, akan kerasa banget mereka menguasai banyak ilmu, banyak buku yang dibaca dan akhirnya malah mengarah bahwa semua agama itu baik. Ada seorang kenalan yang aku kenal baik, hobinya membaca buku. Beda dengan aku yang banyak membaca referensi di internet, beliau ini koleksi bukunya bisa dijadiin perpustakaan kecil, termasuk Al Qur'an dan terjemahan yang tebal-tebal dan berseri itu. Tapi akhirnya hatinya mengarah pada seorang guru yang bukan Islam, karena mengajarkan kedamaian. Bila aku ngobrol dengan kenalan ini bisa berjam-jam tentang pemahaman hidup, sekalipun panutannya sedikit berbeda. Pemahamannya begini, boleh tidak kita mengenal tentang kehidupan dari ajaran guru yoga, dan menerapkan meditasi. Jadi ibadah dengan ajaran Islam dan ketenangan hidup d