Posts

Showing posts from October 21, 2011

Bagaimana mensikapi ramalan?

Aku pernah punya teman yang mempunyai indra ke-6, sudah lama sekali ketemunya sekitar pertengahan tahun 90an. Dia pacarnya temenku KKN, konon ceritanya dia bisa menemukan barang hilang, bisa membaca pikiran orang, dan banyak kejadian gaib lain. Dulu aku pernah iseng nanya garis tanganku ke depannya gimana. Dia banyak ngeliat kayak banyak visi di tangan temen-temenku yang lain, khusus tanganku gelap, dia gak bisa liat. Sekarang aku sudah males dengan ramalan. Bahkan ramalan bintang aja aku anggap gak penting. Ternyata kalo bertanya pada tukang ramal shalat kita tidak diterima Allah selama 40 hari. Apalagi membenarkan ucapan seorang tukang ramal, bisa termasuk golongan kafir. Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda Barangsiapa yang mendatangi paranormal lalu bertanya kepadanya tentang sesuatu, maka tidak diterima sholatnya selama 40 malam. (HR. Muslim) Nabi Muhammad shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda Barangsiapa yang mendatangi paranormal lalu membenarkan

Kebenaran vs pembenaran untuk definisi Islam taat

Selama 2 tahun lebih aku belajar Islam di Jogja ini, aku ketemu banyak orang yang mengaku Islam taat versi masing-masing. Misalnya ada teman lama yang sempet chat sama aku, mengaku dia Islam taat dan dibesarkan dalam keluarga yang taat agamanya. Tapi ternyata aku terlibat dalam suatu perdebatan dengannya gara-gara dia nulis status di Facebok  "dapat uang 500 ribu dari pasien, katanya nadzar. Aku gak mau nerima tapi dipaksa, kusimpan kapan-kapan kukembalikan". Beberapa komentar dari status ini rata-rata gini "uangnya untuk aku aja, hehehe". Hanya aku sendiri yang lain komentarnya "uang nadzar diterima saja, berikan pada orang lain yang lebih membutuhkan". Biarpun orang ini dokter yang mengaku berjiwa sosial, bahkan menggambarkan dirinya sebagai Islam taat, penjelasanku tidak bisa diterimanya. Buntutnya... biasa, kalimat indah muncul "aku muak sama kata-katamu". Sekarang sudah tidak berteman di Facebook lagi. Aku sendiri masih dalam taraf berusah