Cerita tentang umroh

Kemarin sore aku barusan pulang umroh. Sebetulnya pengen cerita banyak sekaligus detil-detilnya, cuman masih capek banget. Banyak sisi-sisi lain yang tidak nampak dari kisah umroh ini.

Misalnya yang memalukan bagiku sebagai orang Indonesia banyak calo orang Indonesia di sekitar Ka'bah untuk mencium Hajar Aswad. Mereka menyulitkan jamaah seluruh dunia yang ingin mencium Hajar Aswad karena bergerombol menutupi akses ke Hajar Aswad. Kalo ingin mencium Hajar Aswad mereka bantu tapi meminta upah. Bukan meminta upah sebetulnya tapi merampok, soalnya dengan alasan perut (mereka illegal tinggal di Mekah) ada jamaah umroh yang satu rombongan denganku memberikan semua uang yang dibawanya, yang nilainya besar diambil disisakan nilai kecil-kecil.

Atau wanita Indonesia yang saat umroh dandannya kayak di catwalk aja kalo mau ke masjid. Dengan make up lengkap, kerudung warna-warni dengan warna mencolok dengan desain rumit jarum pentul sana sini. Tidak mau menggunakan tas resmi dari travel tapi memakai tas branded yang super mahal.

Wanita memang akan banyak di neraka seperti hadits Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam. Seorang jamaah wanita dari Jawa Timur, petani ngakunya cerita dia memborong emas sampai 50 juta rupiah. Selama di Arab Saudi cerita kemana-mana bukan ibadahnya tapi perhiasan emas 50 jutanya itu.

Selain itu waktu naik lift ada wanita yang nyelonong masuk, lalu nekat gak mau keluar nyuruh laki-laki yang ngantri lama sama aku keluar. Jangan tanya ketidak sopanan orang Indonesia di pesawat yang seharusnya penerbangan tanpa rokok nekat merokok di kamar mandi. Atau menaruh kotak makanan selesai makan di pesawat di lantai. Atau mengambil buah yang banyak di tempat makan masuk di tas sampai-sampai yang datang belakangan gak kebagian. Banyak yang mengambil makanan di piring, dibawa ke kamar lalu seenaknya ditaruh di depan kamar padahal disediakan piring plastik.

Atau aku menemui wanita sedang ngesot di pagar  masjid Nabawi saat mau sholat Dhuhur. Dia dari Indonesia dengan mata kosong dan bibir perot ke samping dikerumunin banyak orang. Penjaga di sana menyuruh seseorang memanggil petugas untuk mengambil kursi dorong, diangkat dengan susah payah 3-5 orang wanita merosot lagi. Ada 2 wanita Indonesia cerita sudah jagain sejak sesudah sholat Shubuh, tapi wanita yang sedang ngesot ini mendekap tas dan meronta-ronta sulit untuk dilihat ID Cardnya. Akhirnya dengan susah payah pembimbingku minta bantuan yang lain memegangi wanita ini, diambil ID Card dari dalam tas lalu ditelpon pembimbingnya. Tak berapa lama pembimbingnya datang, mencoba menyadarkan lalu baru bisa didudukkan dengan tenang didorong ke hotel. Waktu aku sampai ke pintu masjid, tukang bersih-bersih masjid yang orang Indonesia bilang dia ngompol di teras masjid sampai dua kali, makanya disuruh keluar dari masjid.

Cerita belum selesai, aku berpikir gimana kabarnya wanita itu. Tanpa sengaja waktu ngantri di Raudah, ke makam Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam aku bersebelahan dengan teman sekamar wanita ini, soalnya pembimbingku ingat tali ID Cardnya warna hijau, rombongan dari salah satu kota di Sumatra. Dia cerita wanita ini dimasukkan ke rumah sakit, dari segi medis menderita tekanan darah tinggi. Tapi menurutku pribadi lebih dari itu, cenderung kerasukan karena sikap, pandangan mata dan kekuatannya yang tidak wajar.

Banyak ujian memang selama menjalankan ibadah umrah ini buatku juga. Aku kangen sama netbook pengen nulis setiap kali dapat pengalaman baru. Kuputuskan kutinggal netbookku. Facebookku sempat diblokir soalnya di hape aku gak bisa akses lewat opera mini, buka pake browser bawaan Nokia malah diblokir dengan peringatan "Facebook anda dicoba diakses dari tempat asing karena itu diblokir". Akses internet dengan hape untuk membuka Facebook gagal terus.

Sempet kopdar dengan kenalan dari internet seseorang yang tinggal di Jeddah, ke Mekah ketemuan di Clock Tower. Kita banyak berdiskusi soal kehidupan dan ngobrolnya nyambung. Keturunan India, tinggi banget 190 cm agak gemuk bicaranya bahasa Inggris dan cenderung lirih. Bahkan saat memesan makanan juga berbahasa Inggris. Sepuluh tahun lebih muda dari aku. Dia banyak cerita soal kehidupan di Arab Saudi. Aku nanya, wanita Arab waktu mudanya cantik banget, putih, hidung mancung, pipi kemerahan natural, tapi setelah punya anak overweight sampe banyak yang sholat gak bisa di karpet mesti duduk di kursi lipat. Iya, katanya soalnya wanita Arab waktu masih muda menjaga berat badan dan kecantikan, tapi setelah menikah gak peduli lagi, karena banyak yang tidak bekerja sibuk urus anak dan ngumpul dengan teman makan-makan dengan porsi luar biasa banyak. Tidak mudah untuk menikahi wanita Arab karena mahar yang mahal, bahkan mesti pinjam uang di bank bagi yang tidak terlalu kaya. Beda dengan di India, wanitanya mesti membayar mahal untuk mahar bagi pihak laki-laki.

Nanti kalo udah fresh mau disusun ceritanya dengan foto-fotonya, walau foto-fotonya ala kadarnya, karena beberapa pakai hape, pemotretan sesempatnya...

Comments

  1. wekeke, kug malah ngomongin orang gini yah :D

    ReplyDelete
  2. Selama ada pelajaran yang bisa diambil. Kalo masnya membuat maksiat terang-terangan juga bakal kuomonging di blogku, gimana? Banyak orang mikir bisa berlaku seenaknya, itu perlu dikasih tau bahwa mendzalimi orang lain membuat pahalanya habis diberikan pada yang didzalimi, cuman belum nyadar aja. Nyadarnya di akherat

    ReplyDelete
  3. "Oleh2"nya mbak... ditunggu tayangnya ya... jazakillah.

    ReplyDelete
  4. aku pengen banget bisa umroh/naik haji

    pengin tahu apakah disana aku bisa bersabar dengan ujian-Nya?

    ReplyDelete
  5. Memang, sikap semaunya, cuek, bodoh amat dan sebagainya sudah terlanjur membudaya di negeri kita ini. Lebih parah lagi, kalo mereka cuek atau bodoh mata melakukan perbuatan yang kurang etis. Semoga artikel ini memberi manfaat bagi kita.

    ReplyDelete
  6. cerita umrohnya sangat menarik. Setiap orang yang umroh selalu mempunyai pengalaman tidak terlupakan dan akan rindu untuk kembali lagi

    ReplyDelete

Post a Comment