Back to basic, penjelasan dari tulisan-tulisanku sebelumnya

Dua hari terakhir ini kepalaku cenut-cenut. Rasanya pengen gak ngeblog, bahkan aku sudah melewatkan blogwalking. Tapi masih selalu membaca harian Republika terutama hari Jum'at. Ada hal yang tidak aku mengerti dan mungkin tidak perlu mengerti.Aku tidak menulis pengalamanku, hanya menulis tentang tulisan orang lain.

Tapi aku teringat cerita almarhum Taufik Savalas, ada salah satu artikel dia cerita soal kepekaannya. Kalo ke masjid kuno dia seperti mendapat petuah dari situ. Ada juga link dari pengajian Ridho Allah
 Pengajian Ridho Allah
menyatakan bahwa gurunya bertemu nabi Khidir, terus ada beberapa orang shaleh lain yang sudah meninggal. Orang yang sudah meninggal tapi semasa hidupnya shaleh ini mengajari guru dari pengajian Ridho Allah ini.

Pertanyaannya, mungkinkah kita bertemu orang yang sudah meninggal? Bukankah seharusnya mereka berada di alam barzakh? Yang beriman akan seperti tidur panjang dan yang tidak beriman akan mengalami siksa kubur? Kemana orang-orang yang berilmu tapi ilmunya minta bantuan pada jin? Apa benar orang yang minta bantuan jin akan diperbudak oleh jin sebelum kiamat? Bolehkah manusia membahas masalah hidup sesudah mati tapi sebelum kiamat? Siapa yang membuat crop circle di Jogja? Apakah UFO itu ada?Atau cari aman saja bicara soal es krim (aku barusan makan es krim magnum), yang penting memperbaiki ibadah saja...

Beneraaaaan, aku juga gak tau. Semuanya hanya tulisan spontan digabung tulisan orang lain yang pernah aku baca. Kalo ada yang mau urun saran silakan aja komentar, atau tulis di blog masing-masing tentang dimana salahnya tulisanku.

Dulu waktu di Bogor aku tanya ustadzku soal Imam Mahdi. Kata ustadz, gak usah dipikirin, yang penting memperbaiki keimanan saja. Misalnya soal Safira dan Safitri, aku terus bertanya-tanya, kapan aku bisa bertemu mereka. Terus terang aku takut untuk ke sana, keluargaku juga males, soalnya keluarga di sana ngomongnya kasar, gak nyambung, dan berubah-ubah pikiran. Aku pernah ngobrol langsung sama Fery Santoro yang disekap GAM, boleh dibilang keluarga Sudirman 56 Bogor ini sikapnya kayak GAM gitu yang mudah membatalkan perjanjian.

Kalo ada yang meninggal ya sudah diikhlaskan saja, didoakan saja, bahkan ada yang menyatakan tidak ada manfaatnya mengirim Al Fatihah kepada orang yang sudah meninggal ini linknya
myqur'an.com
Semua amalan terputus kecuali do'a anak sholeh, ilmu yang bermanfaat dan amal jariyah.

Ya sudahlah... dianggap ngawur, berlebihan juga tidak apa-apa. Aku hanya sekedar menawarkan suatu pembahasan. Kalo tidak nemu jawabannya juga tidak apa-apa, ada hal yang menjadi rahasia Allah dan kita tidak perlu tau, seperti halnya kapan akan terjadinya hari kiamat. Back to basic, bertaubat, perbaiki keimanan, memperbaiki ibadah, memperbanyak sedekah...

Comments

  1. from Mundi :
    mbak....pantas aja kepala mbak cenat-cenut, soalnya beberapa postingan mbak topiknya cukup berat...
    tapi memang tulisan di blog ini beda dengan blog yg lain...

    ReplyDelete

Post a Comment