Membisikan nama Allah dari qolbu

Pasti manusia normal itu pernah menangis, paling tidak saat lahir ke dunia. Tadinya merasa hangat di dalam rahim ibunya, begitu keluar rasa tidak nyaman membuatnya menangis. Setelah dewasa biasanya wanita yang mudah menangis. Semua punya alasan sendiri-sendiri kalo menangis. Aku pernah baca ada seorang kolektor menangis karena ingin suatu barang yang mahal, nabung dulu setelah tabungan cukup mau beli barangnya sudah gak ada dia nangis.

Tapi Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam menangis saat shalat. Beberapa sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menggambarkan tangisan saat shalat daanya bergemuruh air yang mendidih.

Yang membuat manusia menangis adalah bila qolbu tersentuh, apakah merasa sakit karena perbuatan jahat orang lain. Atau saking bahagianya, misalnya seorang ibu yang berhasil melahirkan bayi dengan selamat. Fisik yang sakit juga bisa membuat menangis, karena rasa tidak nyaman pada tubuh yang juga dirasakan qolbu. Untuk bisa menangis saat shalat, atau paling tidak merasa tersentuh qolbunya, maka shalat dilakukan tidak dengan berpikir dengan logika. Qolbu yang membaca semua bacaan do'a.

Saat berdzikir menyebut nama Allah, biarkan qolbu yang berdzikir, dengan suasana tubuh rileks tanpa ketegangan. Konsentrasi berpikir dengan otak akan membuat pikiran tambah tegang, kepala pusing. Otak adalah ciptaan Allah untuk berpikir menyelesaikan masalah. Tapi kadang kita perlu mengistirahatkan otak dengan bersikap rileks dan qolbu berdzikir membisikkan nama Allah...

Catatan : postingan ini ditulis karena aku masih belajar, terinspirasi dari tulisan ustadz Abu Sangkan