Musibah bisa menjadi ujian hidup atau azab (dilihat dari keimanannya)

Pembicaraanku dengan salah satu temanku memang menarik, dia cerita begini "Mi, ada temenku bilang ke aku dia lagi kena ujian hidup. Masalahnya dia sekolah apa tidak, masak tidak sekolah dapat ujian". Maksud dari cerita ini adalah bahwa musibah yang menimpa seseorang bisa menjadi ujian hidup atau siksa dunia itu tergantung dari dirinya sendiri.

Aku punya temen yang pernah koma, dia tinggal di Surabaya. Dia bercerita selama koma, dia dalam kondisi kepanasan di bawah sambil melihat orang-orang baik di atas bersliweran menebar salam dan saling berbincang. Dia di bawah dalam kondisi tersiksa, sedangkan orang-orang baik itu tidak bisa melihat yang di bawah. Dalam keadaan susah payah, dia merangkak menuju pintu, sampai di pintu dia bangun dari koma melihat istri dan anak-anaknya sedang menunggunya. Saat dia terbangun istrinya menangis, dan dia memutuskan untuk berusaha meluruskan hidupnya sesuai ajaran Islam yang benar sampai ajal menjemputnya.

Sedangkan temenku satu lagi, sempet anval dan koma karena serangan jantung. Setelah bangun dari koma, pulih, balik lagi ke hobinya menggunakan chat Blackberry Messenger di grup yang obrolannya porno.Kedua temenku ini sama-sama koma, tapi yang satunya menjadi hidayah, sedangkan satunya tidak ada pengaruh dalam hidupnya. Inilah yang dimaksud ujian bagi yang sekolah, yaitu yang rajin ibadah, dan penyakit siksa dunia karena kesalahannya sendiri menjalani hidup yang kurang sehat termasuk akhlak yang kurang baik.

Bila kita mendengarkan ceramah ustad Danu di MNCTV, maka penjelasan dari hampir semua penyakit adalah karena dari emosi, ego atau ilmu yang menempel di tubuhnya. Ilmu itu termasuk kemampuan tenaga prana yang didapat dari pembukaan cakra oleh paranormal, jimat kekebalan, susuk kecantikan, pesugihan dan lainnya. Menurut Islam bagian tubuh yang perlu dijaga adalah qalbu, seperti hadis ini
” Ingatlah dalam tubuh manusia itu ada segumpal daging. Kalau segumpal daging itu baik, maka akan baiklah seluruh tubuhnya. Bila rusak, niscaya akan rusak pula seluruh tubuhnya. Segumpal daging itu bernama qalbu.” [Hadist shahih yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim]

Sedang bagi orang beriman, maka penyakit atau musibah itu adalah ujian, bila meningkatkan keimanannya berarti lulus ujian, seperti firman Allah berikut
Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi?  (QS. Al-'Ankabut : 2)

Semoga kita termasuk golongan manusia beriman, yang bila mendapat ujian hidup bisa lulus ujian...

Comments

  1. kalau dapat second change dari allah jangan disia-siakan, tapi dimanfaatkan untuk lebih dekat kepada-Nya

    ReplyDelete

Post a Comment