Bolehkah membalas kejahatan?

Menurut Al Qur'an, manusia boleh membalas kejahatan sesuai yang diterimanya. Nyawa dibalas nyawa misalnya, tapi yang terbaik adalah memaafkan. Marah bukan berarti tidak boleh, boleh asal dalam konteks melawan kejahatan. Tapi yang terbaik adalah melunakkan hati pelaku kejahatan yaitu kejahatan dibalas dengan kebaikan.

Tetapi untuk kaum tertentu yang sangat ingkar terhadap ajaran Islam, dan melakukan penyerangan, pembelaan diri perlu dilakukan tidak hanya diam saja. Seperti dahulu Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam bersikap keras pada kaum musyrik untuk membela diri, mengadakan peperangan dan membunuh mereka.

Tidak bisa dipungkiri bahwa kita sekarang hidup di jaman yang penuh dengan ketidak adilan. Pemimpin banyak yang korupsi, pejabat memperkaya diri, pengusaha mengeruk harta dengan keserakahan, orang-orang partai membuat proyek yang dilambungkan nilainya untuk mempertahankan kekuasaan dan menambah kekayaan pribadi. Rakyat miskin banyak diabaikan.

Sedih rasanya dengan semua keserakahan oleh orang yang seharusnya mengayomi rakyat kecil. Tapi Islam mengajarkan untuk selalu optimis. Jadi seorang yang berlebih maupun kekurangan tetap berusaha untuk menolong orang lain. Berani melawan arus di tengah kejahatan dengan tetap melakukan kebaikan.

Mensikapi kejahatan yang menimpa kita, serahkan pada Allah, cepat atau lambat semua akan terungkap. Syaratnya adalah sabar, karena Allah akan bersama orang yang sabar...

Comments