Kenapa ada agama pluralisme

Penganut agama pluralisme atau menganggap semua baik, biasanya adalah adalah seorang pemikir, banyak membaca kitab dan bahkan menulis buku. Logika sangat dikedepankan dalam penguraian alasan. Bila sempat bicara langsung dengan mereka, akan kerasa banget mereka menguasai banyak ilmu, banyak buku yang dibaca dan akhirnya malah mengarah bahwa semua agama itu baik.

Ada seorang kenalan yang aku kenal baik, hobinya membaca buku. Beda dengan aku yang banyak membaca referensi di internet, beliau ini koleksi bukunya bisa dijadiin perpustakaan kecil, termasuk Al Qur'an dan terjemahan yang tebal-tebal dan berseri itu. Tapi akhirnya hatinya mengarah pada seorang guru yang bukan Islam, karena mengajarkan kedamaian. Bila aku ngobrol dengan kenalan ini bisa berjam-jam tentang pemahaman hidup, sekalipun panutannya sedikit berbeda. Pemahamannya begini, boleh tidak kita mengenal tentang kehidupan dari ajaran guru yoga, dan menerapkan meditasi. Jadi ibadah dengan ajaran Islam dan ketenangan hidup dari meditasi.

Jawaban bisa didapat dari Abu Sangkan, sebetulnya Islam tidak membutuhkan meditasi. Karena bagi orang beriman, saat shalat hatinya bergetar ditujukan pada Allah. Setiap saat bila ada kejadian apapun ditunjukkan dengan mengucap Subhanallah, Astaghfirullah, Allahu Akbar, Innalillahi wa inna 'ilaihi roji'un, dan seterusnya.

Secara logika, memang benar semua agama itu baik, karena Yahudi, Kristen, Hindu, Budha, semua mengajarkan tentang perdamaian, ketenangan jiwa. Yang jadi masalah kitab-kitabnya sudah berubah dari saat ditulis asli lalu sampai di tangan kita sekarang.

Ada penjelasan di Al Qur'an bahwa Al Qur'an tetap terjaga isinya sampai sekarang, dan tidak ada orang yang bisa membuat tandingannya.

Hatiku tertaut dengan Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam karena aku merasa hanyut saat membaca kisah kehidupan beliau. Saat di akhirat kelak, orang Islam yang beriman disebut dengan umat Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam. Lalu penganut agama pluralisme akan termasuk umat siapa?

Di Al Qur'an ada penyebutan ditujukan bagi muslim dan mukmin. Kaum muslim adalah orang yang mengaku beragama Islam, kaum mukmin bagi orang Islam yang bergetar hatinya bila mengingat Allah. Setelah itu ada disebut orang yang bertakwa, yaitu yang taat pada Allah dan berhak masuk surga.

Memang semua membutuhkan proses dari seorang muslim, jadi mukmin, lalu muttaqin. Dan dinyatakan di Al Qur'an, jangan menyatakan diri sebagai mukmin kalo belum diuji.

Semua agama memang baik, tapi ajarannya sudah berubah di jaman ini. Umat Islam yang beriman mengikuti tuntunan Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam karena beliau yang memberi syafaat bagi umat beliau. Dan kelak kita akan berbaris di belakang Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam yang menjadi junjungan kita ini...

Comments