Kenapa manusia mesti optimis

Manusia diperintah oleh Allah untuk selalu optimis, tenang, mensyukuri yang dimiliki dalam hidup dan bersabar bila ada musibah. Banyak-banyak mensyukuri hidup akan membuat hidup selalu indah.

Tidak bisa dipungkiri bahwa energi negatif tersebar dimana-mana. Itu adalah kerjanya Iblis dan para setan yang bekerja untuknya. Para setan ini ada golongan jin dan manusia. Ada yang paham dengan surga dan neraka, tapi itu malah digunakan untuk penyangkalan dan pembenaran. Itulah yang disebuta dengan istilah mata hati yang tertutup. Mau diberi tau sampai berbusa-busa mereka gak akan ngerti-ngerti juga. Biasanya masa tuanya sengsara dan meninggal dalan kondisi menyedihkan. Para ulama yang belajar tentang Islam bisa menggambarkan perjalanan saat ketemu malaikat Izroil, malaikat Munkar dan Nakir, lalu azab di alam kubur.

Wajah mereka yang ingkar saat di padang mahsyar akan tertunduk lesu, sedangkan yang lurus menjalankan ajaran Islam yang benar akan berseri-seri dan dimudahkan melewati hisab dan jembatan Sirotul Mustaqim.

Jadi anggapan bahwa menjalankan ajaran Islam yang benar itu tidak menyenangkan adalah tidak benar. Ketaatan pada Allah akan membuat hati sejuk, tenteram dan tidak mudah patah semangat dalam kondisi terpuruk sekalipun.

Toh hidup hanya sekejab saja, bayangkan setahun rasanya baru kemarin. Buatku sepuluh tahun atau dua puluh tahun hanyalah sekedipan mata belaka.

Berjuanglah, selalu optimis. Ada kelapangan sesudah kesempitan, dan ada kemudahan sesudah kesusahan. Itu adalah janji Allah bagi manusia yang mau memohon hanya pada Allah, sabar dan optimis...

Comments