Yang menurutmu baik, belum tentu baik menurut Allah

Tahun 2008 aku masih terbengong-bengong dengan penjelasan ustadz di Bogor tentang hidup hanya untuk mengharap ridho Allah. Saat itu aku belum tau ridho Allah itu apa. Selama ini aku hanya sibuk mikirin makan apa, pake baju apa.

Di pengajian yang membahas tafsir Al Qur'an ini, pak ustad mencoba menjelaskan bahwa mengharap ridho Allah itu manusia berusaha melakukan hal yang dianggap baik menurut Allah. Dan semua petunjuknya ada di Al Qur'an.

Aku punya sepupu yang anaknya banyak, soalnya mereka tidak melakukan keluarga berencana. Di Al Qur'an memang dinyatakan di jaman Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam dulu, banyak anak adalah kebanggaan. Ada petinggi-petinggi suatu partai, yang anaknya banyak, di atas 5. Soalnya ajaran Islam menyatakan jangan takut miskin karena anak banyak, anak ada rejekinya masing-masing.

Tapi jaman sekarang sudah berbeda dengan jaman dulu, sekarang banyak komplikasi penyakit. Ada CMV, down syndrome, atau saat hamil mengalami placenta previa (beresiko pendarahan), dan lain-lain. Ada ibu yang santai aja hamil, bisa makan banyak dan jalan-jalan kemana-mana. Ada ibu hamil mesti bed rest karena capek sedikit ada pendarahan. Belum lagi masalah menyusui, ada yang sampai dibuang ASInya karena tersisa banyak setelah menyusui dan dada masih bengkak. Tapi ada yang ASI sedikit sampai mesti diberi susu botol. Jaman sekarang banyak komplikasi dalam hal punya anak, sehingga kalo ingin punya anak banyak mikir-mikir. Selain masalah kesehatan, juga pendidikan yang semakin mahal dan usaha pemerintah mengurangi meledaknya jumlah penduduk.

Ini baru curhat masalah punya anak. Belum lagi masalah mencari uang. Orang dengan uang banyak dipuja-puja banyak yang deketin. Kalo laki-laki dengan banyak uang mudah cari pacar, konon. Masalahnya kan uang itu halal apa enggak, kalo dia dapetinnya dengan tipu sana tipu sini ya uang itu uang panas, tidak barokah. Uang tidak barokah hanya membuat hidup tidak tenteram, cepat habis untuk keperluan gak jelas.

Masalah penampilan juga, cewek dengan baju seksi disukai, dipelototin. Sedangkan Allah berfirman agar wanita menggunakan kerudung.

Masih banyak hal lain yang manusia tidak sadar tentang hal ini. Inilah yang membedakan orang Islam mana yang beriman dan tidak beriman (Islam hanya di KTP saja).

Mencari keridhoan Allah adalah berusaha melakukan hal-hal sesuai firman Allah. Aku sendiri masih belajar untuk mencari tau, dan masih sering keliru. Aku berusaha melakukan intropeksi, tidak keberatan untuk menghapus tulisan yang ternyata keliru. Mengedit kalimat yang yang salah tulis. Soalnya pengen sih marah-marah di blogku ini, tapi akhirnya diingatkan temenku yang bijak, jangan membalas cacian dengan cacian juga. Karena saat kita mencaci orang, setan sedang berada di samping kita berbisik kalimat negatif...

(beruntungnya aku dipertemukan dengan orang-orang bijak lewat media internet ini. Setelah sekian lama aku buta pemahaman dipengaruhi gaya hidup Islam tradisi Sunda kental yang tidak sesuai Al Quran dan hadits. Sudah aku ingatkan, tetep aja ngotot keluarga ini. Saat ini aku tidak akan mengingatkan lagi, aku mau belajar hal tentang ajaran Islam yang lebih banyak lagi...)

Comments

Post a Comment