Berapa persen untuk mengamalkan ajaran Islam

Ada orang berpendapat bahwa antara dunia dan akhirat itu mesti seimbang, jadi 50 persen dunia dan 50 persen akhirat. Tapi aku pernah baca tweet sobatku yang setauku sedang memantapkan keIslamannya "Akhirat 50 persen dunia 50 persen dikurangi jadi 80 akhirat 20 persen dunia"

Terjemahan orang-orang dari firman Allah yang ini juga berbeda-beda

Allah berfirman
Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan. (Al Qashasah : 77)

Seorang teman menterjemahkan itu dengan kita boleh berpesta pora, dan sekali-kali menyumbang untuk fakir miskin. Tapi aku pernah mendengarkan pendapat seorang tafsir Al Qur'an yang menyatakan agar seluruh perbuatan kita, napas kita adalah untuk ibadah. Saat makan, saat minum, menyayangi pasangan yang sudah sah secara agama, semuanya adalah ibadah.

Aku sendiri mengamalkan hal seperti itu masih berusaha. Oleh karena itu aku selalu belajar. Belajar tentang Islam, merasa selalu haus. 24 jam saja rasanya masih kurang. Dengan semua keterbatasanku, aku belajar semampuku, karena Allah memberi ridho pada siapapun yang menyerahkan shalatnya, hidupnya, matinya pada Allah.

Allah berfirman
Katakanlah: sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. (QS. Al An'am : 162)

Apakah boleh kita berpesta pora dengan makanan enak-enak, tentunya semuanya sesuai kemampuan, lingkungan, posisi jabatan dan seterusnya. Tidak ada larangan untuk menikmati makanan enak, hanya saja menurutku asal sesuai porsinya. Tapi Allah akan memberi imbalan khusus spesial bagi hambaNya yang mau berpuasa. Puasa juga saran paling ampuh bagi laki-laki jomblo yang sering melakukan penggalauan massal #maklumsukangetweet di malam minggu. Imbalan tidak selalu uang jatuh dari langit gitu saja loh, tapi semua dimudahkan oleh Allah. Mudah menangkis rayuan wanita cantik kayak Nabi Yusuf 'alaihi sallam, atau mendapat rejeki yang barokah halal dan memuaskan.

Hadits Qudsi
Disampaikan Nabi melalui penuturan Imam Ahmad:” Semua amal ibadah anak cucu Adam adalah untuk dirinya sendiri, kecuali ibadah puasa. Sesungguhnya puasa itu untukKu dan Aku sendiri yang akan memberikan imbalannya”.

Nabi Muhammad shalallahu 'alaihi wasallam bersabda
“Wahai sekalian para pemuda barang siapa diantara kalian telah mampu baah (menikah dgn berbagai macam persiapannya) hendak menikah krn menikah lbh menundukan pandangan dan lbh menjaga kehormatan. Barang siapa yg belum mampu menikah hendaklah puasa krn puasa merupakan wijaa (pemutus syahwat) baginya.” (HR. Bukhori Muslim)

Semoga setiap apa yang kita lakukan dalam hidup kita adalah untuk ibadah, dan semoga Allah selalu memberi ridho. Amin...

Comments

  1. mbak, mungkin maksudnya kita hrs memperbanyak mengamalkan ajaran islam... gak perlu dihitung persentasenya...

    ReplyDelete
  2. @Mundi, seluruh hidup kita, kita serahkan pada Allah. Berusaha ke arah sana. Katakan 90 persen ibadah 10 persen syirik malah jadi munafik, ke nerakanya tingkat terbawah. Semakin belajar Islam semakin hati-hati, kayak main di ular tangga. Kalo ngawur merosot di ular nyemplung di jurang neraka

    ReplyDelete
  3. Subahanallah.. setuju dengan postingan dan komennya, Mbak..
    {Katakan 90 persen ibadah 10 persen syirik malah jadi munafik, ke nerakanya tingkat terbawah. Semakin belajar Islam semakin hati-hati, kayak main di ular tangga. Kalo ngawur merosot di ular nyemplung di jurang neraka}

    ReplyDelete

Post a Comment