Hidup itu hanyalah senda gurau belaka tapi jangan mempermainkan ajaran Islam

Hari ini aku bahagia sekali, karena banyak dapat inspirasi tulisan. Banyak belajar pemahaman. Terutama bila ada orang yang mau membaca tulisanku. Padahal ini tulisan adalah renungan diriku sendiri, jadi ya, kalo ada yang mau baca tentunya seneng karena satu pemahaman.

Tadi siang aku cerita ke teman seprofesiku, bahwa 2 tahun terakhir ini aku merasa hidup lagi, setelah sebelum pertengahan 2009 aku merasa kebingungan tentang pemahaman hidup yang aku anut. Dulu aku hanya sekedar menjalani hidup, kupikir sukses dunia adalah kerja dengan gaji besar, baju bagus-bagus dan banyak teman. Ternyata baru aku pahami, lebih baik punya teman sedikit tapi berkualitas. Hindari teman yang membawa pengaruh buruk, apalagi bila tipe orang yang selalu mengajak untuk fokus ke kehidupan duniawi dan melupakan akhirat. Orang model begini adalah orang yang terkena bisikan setan, yang dikerjakan hanya sekedar riya' saja, untuk mendapatkan pujian orang. Bila ingin mendapatkan kebaikan dunia akhirat melakukan sesuatu mesti ikhlas lilahi ta'ala. Orang yang hanya memikirkan duniawi akan selalu memprovokasi teman-temannya untuk ketawa-ketawa sambil menyatakan, ngapain mikirin ibadah, capek, ntar kalo sudah tua aja insafnya.

Okelah, tapi nanti siapa yang tersenyum belakangan, karena Islam mengajarkan boleh bercanda, tapi tidak usah berlebihan. Menurut Islam, orang selalu merugi kecuali berkumpul dengan orang shaleh saling menetapkan kesabaran dan kebenaran. Jadi bercanda secukupnya sajalah, tetap mencari ilmu agama. Karena ilmu agamalah yang akan melapangkan jalan menuju ke tempat terbaik di sisi Allah yaitu surga. Sudah jelas tertera di Al Qur'an bahwa yang masuk surga adalah manusia yang bertakwa, yang bergetar hatinya karena mengingat Allah, dan menautkan hati pada Allah.

Hidup hanya sesaat, kita bisa mati kapan aja, siapa menjamin bahwa umur kita bisa di atas 60 tahun atau 70 tahuan? Dan menurut Al Qur'an, hidup hanyalah permainan, senda gurau belaka, gak usah terlalu dipikirin terlalu mendalam. Fokus ke belajar Islam, mengamalkan, mendekatkan diri pada Allah. Banyak orang mengaku Islam tapi tidak begitu dipentingkan pemahaman Islam itu. Semua karena Allah memberi pemahaman pada yang Allah kehendaki. Bisa jadi orang mengaku Islam tapi tidak mau mengamalkan ajaran Islam hatinya tertutup jadinya mau dikasih tau sampe sepanjang jalan kenangan juga gak ngerti-ngerti, kasian banget orang model gitu. Tapi itu karena sikapnya sendiri, sombong, keras kepala, sulit dikritik atau diingatkan.

Aku sudah komit akan terus nulis tentang Islam, mau ditekan juga gak akan menyurutkan langkahku. Memang inspirasi malah muncul kalo penuh tekanan, mengalir deras seperti air bah. Kuserahkan hatiku pada Allah, dan mendoakan mereka yang masih sibuk dengan duniawi dan aku sendiri juga agar bisa ke jalan yang benar. Makin banyak tekanan malah baguslah... Semoga Alllah selalu menunjukkan jalan yang benar padaku...

Allah berfirman
Allah (Pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan cahaya Allah, adalah seperti sebuah lubang yang tak tembus, yang di dalamnya ada pelita besar. Pelita itu di dalam kaca (dan) kaca itu seakan-akan bintang (yang bercahaya) seperti mutiara, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang berkahnya, (yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak di sebelah timur (sesuatu) dan tidak pula di sebelah barat(nya), yang minyaknya (saja) hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api. Cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis), Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang dia kehendaki, dan Allah memperbuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia, dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. (QS. An Nuur : 35)

Allah berfirman
Dan tiadalah kehidupan dunia ini, selain dari main-main dan senda gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Maka tidakkah kamu memahaminya? (QS. Al An'am : 32)

Allah berfirman
Dan tinggalkan lah orang-orang yang menjadikan agama mereka sebagai main-main dan senda gurau, dan mereka telah ditipu oleh kehidupan dunia. Peringatkanlah (mereka) dengan Al-Quran itu agar masing-masing diri tidak dijerumuskan ke dalam neraka, karena perbuatannya sendiri. Tidak akan ada baginya pelindung dan tidak pula pemberi syafa'at selain daripada Allah. Dan jika ia menebus dengan segala macam tebusanpun, niscaya tidak akan diterima itu daripadanya. Mereka itulah orang-orang yang dijerumuskan ke dalam neraka. Bagi mereka (disediakan) minuman dari air yang sedang mendidih dan azab yang pedih disebabkan kekafiran mereka dahulu. (QS. Al An'am : 70)

Comments

  1. Setuju, Mbak! Main-main sama agama sama dengan main-main sama Tuhan. kalo orang-orang liberalis baca komen ini, mereka biasanya masam-mesem, nyengir, sambil ngatain kita kaum "fanatik bodoh".

    well, kita liat aja, siapa yang bakal ngetawain paling akhir ya.. :D

    maaf rada jarang blogwalking nih.. masih banyak PR uploadan video :D

    ReplyDelete
  2. Subhaanalloh ....itulah firman-Nya yg tdk ada alasan bagi kita yg bertaqwa meragukannya....karena alquran menjadi petunjuk utk orang2 yg bertaqwa Laa raiba fiihi hudan lil muttaqiin.....
    ragu akan isinya.... pertanyakan/introspeksi ketaqwaan kita...

    ReplyDelete
  3. Istimewa.... Salut.... tapi untuk mas MUXLIMO eman.... kenapa mesti harus mencela dan menuduh... setau saya Kanjeng Nabi Muhammad tidak pernah mngajarkn umatnya untuk mencela.... mohon maafkan tulisan saya yang kurang berpendidikan ini..... buat yang nulis dan semua di sekitarnya semoga selalu dalam kebahagiaan.....

    ReplyDelete

Post a Comment