Orang yang memutus silaturahmi tidak akan mendapat rahmat dari Allah

Salah satu cerita waktu aku ikut pengajian, dikatakan bahwa Islam mengajarkan untuk mempunyai jiwa yang besar. Sanggup meredam kemarahan, mau memaafkan orang lain, selalu meminta maaf, menghindari permusuhan dan seterusnya.

Ada hal yang aku ingin sampaikan, bahwa kisah Nabi Ayyub 'alaihi sallam mempunyai hikmah bahwa, manusia itu diuji sesuai keimanannya. Dan ujian paling berat adalah melalui orang terdekatnya. Setan akan berusaha menggoda manusia beriman, godaan itu termasuk melalui orang-orang terdekatnya. Gak heran kan, seorang ustad mantan istrinya membongkar cerita yang aneh-aneh. Atau kyai dikabarkan melarikan istri orang. Seorang yang beriman tidak akan luput dari ujian Allah malah makin berat ujiannya. Semakin sabar menghadapinya, semakin banyak pahalanya.

Aku sebetulnya sudah gak heran, teman-temanku suka dapet gosip gak jelas tentang aku. Ami gini, Ami gitu. Setelah aku menghindari acara dengan teman-temanku di dunia nyata karena acaranya sering malam hari, mulailah ujian ada pada teman-teman bloggerku. Gak usah disebut deh.... barusan juga ribut, hehehe... Bukannya aku merasa sudah beriman, aku hanya sedang berusaha meningkatkan keimananku dan selalu menambah ilmuku.

Bila ada yang memusuhi aku, sebetulnya aku kasihan padanya. Apalagi kalo sudah membawa teman-temannya, musuhan berjamaah istilahnya. Karena orang yang tidak mau diajak berdamai, dimintain maaf gak mau memaafkan, maka rahmat Allah tidak akan sampai padanya. Awalnya sepertinya dia menang, ngomong sana ngomong sini kalo si A itu begini begitu. Belakangan bila tidak segera diperbaiki, maka dia yang akan dijauhi teman-temannya. Hidupnya semakin sulit, apa-apa kok gagal.

Sejauh mungkin kita menyambung silaturahmi, berbaikan dengan siapa saja. Bila tidak cocok, tidak usah bawa-bawa teman untuk memusuhi. Tapi dalam kehidupan semua berproses, semoga semua menjadi lebih baik sajalah...

Comments