Mendoakan kebaikan bagi yang lain

Ini sebuah proses. Awalnya aku marah banget pada banyak orang. Kesel juga... uh, orang-orang ini gak tegaan sih, jahat amat sih, gak punya perasaan banget. Lumayan banyak, hehehe... kadang perbedaan kecil saja, orang udah menghindar. Mending menghindari pake diam, banyak yang mengajak teman-temannya, memprovokasi supaya menjauhi aku semua.

Tapi itulah hidup, tulisanku barangkali menusuk banyak orang. Sikapku juga, walau sudah berhati-hati tetap membuat orang gak nyaman, kadang alasannya subyektif banget, gak suka ajah, gitu kata mereka. Tapi persahabatan tentu saja ada, beberapa masih nyambung ngobrolnya, untuk diajak bertukar pikiran. Waktu aku sedang berada di antara kewarasan dan kegilaan, setelah gema suara Nabi Muhammad shallallhu 'alaihi wa sallam yang terus mengingatkan untuk meminta pada Allah supaya kita mendapat kebaikan dunia dan akhirat, akhirnya aku terbawa pada cerita Nabi Ayyub 'alaihi sallam. 

Orang-orang terdekat Nabi Ayyub 'alaihi sallam menjauhi beliau, putra-putrinya meninggal, kekayaan habis, hanya tinggal seorang istri yang setia. Walau tubuh sudah habis digerogoti penyakit, tetap taat beribadah. Lalu aku seperti mendengar wejangan beliau, bahwa aku mesti berusaha sabar, karena di dunia ini hanyalah titipan. Allah akan selalu bersama manusia yang sabar. Saat istri yang beliau cintai sempat membuat marah, lalu Nabi Ayyub 'alaihi sallam mengatakan akan memukulnya, ternyata Nabi Ayyub 'alaihi sallam tidak sanggup memukul. Tapi janji mesti dilaksanakan, akhirnya istri beliau dipukul dengan seikat jerami. Formalitas, sekedar menepati janji, karena betapa lembut hati Nabi Ayyub 'alaihi sallam tidak ingin menyakiti istri yang telah sangat setia mendampingi saat dalam ujian hidup yang begitu beratnya. 

Para Nabi begitu lembut hatinya walaupun banyak disakiti hati orang yang dicintainya. Nabi Ibrahim 'alaihi sallam sangat mencintai bapaknya yang penyembah berhala, tetap berusaha mengingatkan agar bapaknya menyembah Allah dengan lembut. Istri Nabi Luth 'alaihi sallam mengkhianati suaminya lalu ditinggalkan saat azab Allah turun pada kaum Nabi Luth 'alaihi sallam. Istri dan putra Nabi Nuh 'alaihi sallam, paman Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam, semua termasuk golongan kafir. Tapi apapun  yang terjadi, para Nabi selalu mendoakan kebaikan pada orang yang dicintai walau mereka telah menyakiti hati. 

Saat kita dijahati seseorang, bencilah pada perbuatannya, bukan pada orangnya. Karena fitrah manusia sesungguhnya bersih, suci tanpa dosa, setanlah yang berhasil menggodanya dengan provokasi. Apabila kita dijahati orang, doakan kebaikan pada yang menjahati. Lebih baik lagi bila bisa mengingatkan, soal mau mendengar atau tidak itu urusan belakangan. Mengingatkan orang lain agar lurus itu beresiko tinggi loh, beresiko dimusuhin bila orangnya tidak terima, walaupun sudah kita tunjukkan kebenaran. Apalagi bila orang ini punya gang, satu gang akan bertoleransi untuk memusuhi kita juga. 

Bila kita tahu tentang suatu tindakan pendzaliman, baik mendzalimi orang lain maupun mendzalimi diri sendiri (misalnya mengkonsumsi obat terlarang atau ingin bunuh diri), dan kita bisa melakukan sesuatu, maka ada kewajiban kita menegur, dengan perbuatan akan lebih baik. Dengan catatan punya kemampuan untuk itu, tidak malah mencelakakan diri sendiri. Minimal mendoakan kebaikan bagi yang yang dzalim. Saat kita sudah mengingatkan, maka gugurlah kewajiban kita. Awalnya memang tidak enak, dijauhi banyak orang. Tapi itu resiko yang mesti dihadapi bila kita mengharap ridho Allah. Lebih baik mendekatkan diri pada Allah walau dijauhi orang banyak sekalipun.

Hukum sebab akibat pasti terjadi, bahwa tindakan pendzaliman akan mendapat siksa dunia dan akhirat. Mendoakan kebaikan bagi orang lain, bahkan sekalipun dia jahat banget sekalipun, itu menunjukkan kelembutan hati kita, mencontoh para Nabi yang walau dijahati tetap mengharap kebaikan bagi yang lain. Keuntungan paling dahsyat dari mendoakan kebaikan bagi orang lain adalah malaikat juga akan mendoakan kebaikan bagi kita. Andai kita mendoakan kebaikan bagi umat muslim seluruh dunia, sebanyak umat muslim di dunia itulah malaikat akan mendoakan untuk kita kebaikan juga.

Hidup ini hanyalah titipan belaka. Fitrah manusia sebetulnya adalah bersih dan suci. Membenci bukan pada orangnya tapi perbuatannya karena semua adalah bisikan setan. Mari kita berusaha, aku juga selalu berusaha,  untuk mendoakan kebaikan bagi orang lain, karena itulah yang dicontohkan para Nabi.  Dan malaikat akan mendoakan kebaikan bagi kita juga...

Comments

Post a Comment