Pencarian spiritual

Blog ini memang gak dikasih follower, soalnya sejauh yang aku pahami tulisan pencarian spiritual jarang diminati. Survey, dari statusku di Fesbuk sekitar 2 tahun yang lalu. Karena teman-temanku adalah dari berbagai macam kalangan, pemahamanku tentang Islam baru saja kebuka belum lama, makanya responnya tentu saja negatif banget. Ditambah aku sering error, hahaha...

Aku memang pernah mimpi, suatu ketika aku akan kehilangan teman blogger, juga warning blogku akan hilang, semua yang berkaitan dengan duniawi. Itu langkah yang aku mesti jalani untuk bisa memahami tentang dunia dan akhirat. Dunia hanyalah semu, senda gurau, semua yang kita lakukan akan mendapat pertanggungjawaban ke akhirat.

Setelah melewati kehilangan hal duniawi, mencoba meraih akhirat, ketenangan itu bisa dirasakan. Seperti halnya pendapat al Ghazali, perjalanan spiritual manusia berbeda-beda karena ini berkaitan dengan rasa. Kalo ada tulisan ulama-ulama besar jaman dahulu yang diperdebatkan, tentu saja ini berkaitan dengan rasa pencapaian yang berbeda-beda.

Karena aku dalam posisi single, berpisah dengan mantan suami karena takut dulu dia sering kesurupan, ada yang bertanya, ingin menikah lagi? Ada temanku laki-laki suka menelpon aku, nanya apa aku gak kesepian. Temenku ini banyak uangnya, pernah bilang, jalan sama aku seminggu aja kamu udah rusak katanya sambil ketawa-tawa. Ada juga malem-malem abis ada acara ngumpul-ngumpul dia dengan wajah gelisah tega ngajak muter-muter di dekat hotel jam-jaman (kayak aku gak tau aja, aku juga sering dengerin cerita aneh-aneh). Beberapa cerita lain yang gak jauh-jauh dari kondisi seperti itu, Alhamdulillah akhirnya aku pulang dengan selamat.

Chatting juga pernah beberapa kali kena rayuan gombal, hahaha... kalo akhirnya aku dimusuhi, soalnya masalahnya itu, entahlah, aku gak sanggup nyimpen sendiri, curhat ke teman, buntutnya pembelaan dirinya dengan memusuhi aku. Alhamdulillah masih selamet juga, soal dimusuhi, itu kuserahkan pada Allah sajalah. Pencarianku bukan dunia lagi, tapi akhirat.

Kalo aku ngeblog aku sering mencoba baca referensi, kayak misalnya barusaja tentang tarekat itu apa sih. Di Muhammadiyah tidak ada kegiatan tarekat adanya di ormas Islam lain. Ormas lain beranggapan dengan tarekat maka akan ada kedekatan dengan Allah, lebih mudah mensucikan hati. Ada mursyid, ada ritual tertentu.

Manusia yang mencari pencerahan spiritual memang jalannya berbeda-beda. Tentunya faktor lingkungan sangat mempengaruhi, siapa yang mengajak. Konon bila dekat dengan Allah akan dapat keajaiban. Hmmmm... menurutku keajaiban itu hanyalah kekuatan untuk kesabaran, rasa syukur, ketenangan, merasa cukup, dan semuanya sesuai ajaran Islam.

Sempat membaca postingan di suatu makam banyak yang berkunjung, dan mereka merasa bahagia bisa terkabulkan harapannya seperti jodoh, pangkat, konon juru kuncinya menyarankan agar tidak terbawa musyrik, agar menjadikan Aulia Allah sebagai perantara saja. Konon para Wali dan Aulia Allah mendapat karomah. Seandainya nih, aku berpendapat, hanya dengan rajin shalat tahajud bisa tercapai cita-citanya, apa perlu perantara lagi? Aku sendiri mengagumi para Wali, tapi belajar dari perjuangan mereka, kecerdasan mereka mengIslamkan pulau Jawa, bukan berdo'a minta mereka jadi perantara ke Allah.

Perbedaan pendapat yang tentunya bisa sangat sensitif tapi tidak perlu diperdebatkan, serahkan semuanya pada Allah.

Tentang dunia ini, sudah diwarning lewat mimpi akan kehilangan banyak hal, untuk dapat pemahaman tentang akhirat. Jadi mau single, mau double, kalo jalannya seperti ini aku terima apa adanya saja. Sudah sangat bersyukur mempunyai anak-anak yang Insya Allah untuk menemani di hari tua. Bekerja di usaha keluarga sendiri.

Beberapa kali dapat e-mail, ada yang menanyakan tentang mimpi. Ada yang menanyakan pacarnya jujur atau tidak, atau nanya kok suka kepikiran dengan seseorang. Maklum, di blog postingan model begini, akhirnya pertanyaannya hanya orang-orang yang sedang mencari jawaban berkaitan dengan spiritual.

Aku sendiri masih merasa tahap awal dari suatu perjalanan spiritual, dulu blog ini aku tulis sebagai spiritual journey. Pencarian kebahagiaan sejati dengan pencapaian spiritual, merasa dekat dengan Sang Pencipta, Allah Subhanahu Wata'ala. Bukan berarti melepas total duniawi, masih bergaul, membaur, bekerja mencari nafkah. Seperti halnya dulu para Wali Songo yang membaur di masyarakat yang kental dengan Hindu. Islam dijadikan indah, menyenangkan, bisa dinikmati, bukan dengan ancaman ini itu, atau merubah kebiasaan secara drastis.

Tahun 2012 ini memang penuh perjuangan bagi para spiritualis. Manusia yang serakah semakin banyak, belum lagi yang menggunakan topeng Islami padahal mereka sibuk memperkaya diri sendiri mencari kemuliaan di mata manusia. Hiburan versi Barat semakin merajalela, anak-anakku yang diomongin Bruno Mars, Katy Perry, hanya bisa mengingatkan supaya mereka bisa menjaga diri, tetap bahagia tapi bukan bahagia yang ikut lingkungan hedonisme. Doaku selalu untuk anak-anakku tentu saja.

Curahan hati di blog ini yang barangkali sulit dicerna ya... tapi itulah dunia. Yang serakah sibuk bersenang-senang bermewah-mewah. Para spiritualis berusaha mengingatkan kembali tentang ajaran agama yang mereka lupakan. Setidaknya berusaha sajalah semampunya...

Comments