Belajar tentang gaib

Sebelumnya aku berterima kasih pada semuanya yang komentar dengan bahasa sopan dan gak usah menegangkan otot. Kalo ada yang berbeda pendapat, mohon diterapkan UNITY IN DIVERSITY. Termasuk beda paham dalam Islam. Kalo ada yang suka shalat Ied bareng rombongan NU, ya tetap menghargai yang merayakan dengan berbeda hari saat Muhammadiyah.

Ada pertanyaan, apakah boleh muslim belajar gaib, dari segi hadits dan ayat mana di Al Qur'an? Bila membaca kisah Nabi Sulaiman 'alaihi sallam di Al Qur'an maka Nabi Sulaiman 'alaihi sallam diberi anugerah Allah menguasai bangsa jin.

"Kemudian Kami tundukkan kepada angin yang berhembus dengan baik menurut kemana saja yang dikehendakinya, dan (Kami tundukkan pula kepadanya) syaitan-syaitan semuanya ahli bangunan dan penyelam, dan syaitan yang lain yang terikat dalam belenggu. Inilah anugerah Kami;, maka berikanlah (kepada orang lain) atau tahanlah (untuk dirimu sendiri) dengan tiada pertanggungan jawab. Dan sesungguhnya dia mempunyai kedudukan yang dekat pada sisi Kami dan tempat kembali yang baik." (QS. Shad: 36-40)


Setelah Nabi Sulaiman 'alaihi sallam, maka manusia tidak bisa menguasai jin lagi, termasuk nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam. Tapi manusia masih bisa punya firasat, dan kadang mimpi. Kayak beberapa mimpiku yang benar-benar menjadi kenyataan, walau butuh proses untuk memahaminya. Berusaha tidak mempercayai mimpi, tapi kadang muncul berulang-ulang sampai seperti penegasan bahwa maknanya sangat jelas.

Soal firasat, Siti Khadijah ra yang pandai berdagang firasatnya sangat kuat saat memilih pegawai untuk usaha beliau. Manusia punya naluri, intuisi, insting, gerak reflek, hubungan batin, telepati, dan yang lainnya. Apa itu bisa disebut gaib?

Gaib yang tidak boleh dipelajari adalah sihir. Manusia bersekutu dengan setan berwujud jin (karena ada setan berwujud manusia) disebut SIHIR. Melakukan sihir adalah perbuatan syirik atau menyekutukan Allah. Dosa terbesar yang tidak diampuni oleh Allah kecuali bertaubat yang benar sebelum ajal berada di tenggorokan.

Kalo aku jadi tau tentang Mak Erot, macam-macam pesugihan, masuk ke portal gaib istana Pajajaran di Kebun Raya Bogor, dan banyak lagi saat aku menetap di Bogor dulu diceritain banyak hal-hal seperti itu.

Aku pindah ke Jogja saat orang yang suka cerita gaib itu sering kesurupan. Aku ketakutan setengah mati, plus ditambah teror macem-macem kayak aku mau dibunuh dan mukaku disiram air aki. Saat di Jogja aku meluruskan pemahamanku tentang gaib, mencoba mengerti saja hal-hal seperti itu tapi tidak untuk dipraktekkan. Aku pernah berkenalan dengan penyembuh untuk membantu orang kesurupan, ngobrol saja, dari rekomendasi sahabat-sahabatku. Tapi tidak semua orang yang tubuhnya ada jinnya mau dibantu, karena mereka malah merasa lebih kuat dan mengerti banyak hal rahasia kehidupan.

Manusia beriman Insya Allah akan diselamatkan Allah. Manusia yang beribadah ikhlas tidak akan tergoda oleh bujukan syaitan yang membuat maksiat sepertinya baik dan kebaikan sepertinya buruk. Manusia beriman juga Insya Allah tidak akan tertipu oleh dajjal yang menunjukkan surga padahal neraka. Tapi semuanya ada proses yang perlu dijalani. Karena itu manusia mesti mau membuka hati atas petunjuk-petunjuk dari Allah melalui manusia-manusia yang shaleh.

Pemahamanku semua ini juga tidak muncul begitu saja, aku sudah sering patah hati merasa dikhianati orang-orang yang mengaku mau bertaubat dan mendekati aku. Sering nelpon aku, diskusi, akhirnya ketahuan bahwa niat taubatnya tidak sungguh-sungguh. Yah, memang semuanya laki-laki. Aku memutuskan untuk bersahabat dengan yang baik-baik saja, kalo berteman sih dengan semuanya. Tapi biasanya akhirnya tersaring juga, ngobrolnya hanya dengan sahabat-sahabat yang satu pemahaman.

Jadi apakah aku belajar gaib? Aku hanya bisa mengatakan aku tidak mempraktekkan tentang sihir yang aku ketahui, bahkan seumur hidupku aku belum pernah melihat dan memegang apa itu kemenyan. Juga ganja, ekstasi, heroin, aku belum pernah pegang. Kebahagiaan yang aku dapatkan adalah total dari rasa syukur... minum paling nikmat adalah saat berbuka puasa. Juga aku sangat bahagia bila melihat orang terdekatku dan sahabatku bahagia. Kalo ada yang sedih aku akan mencoba mendengar apa masalahnya dan mencoba memberi solusi.

Semua membutuhkan proses tentu saja... aku menyibukkan diriku untuk bisa berbuat baik semampu aku, dan aku merasa masih banyak melakukan kesalahan, karena itu aku juga berusaha selalu istighfar dan memperbaiki diri.

Kesimpulan... seperti biasa... ini curhatan spontan membahas BELAJAR TENTANG GAIB. Tentunya kita meyakini bahwa jin itu ada, tapi tidak usah bekerja sama dengan jin apapun alasannya, karena akhirnya itu disebut sihir dan termasuk perbuatan syirik, menyekutukan Allah, dosa yang tidak diampuni Allah... Naudzubillah mindzalik...

Comments

  1. bagusnya sih nggak usah di pelajari, cukup tau aja.
    tau kan kalau "syetan itu nyata" nyata dalam artian benar2 ada.
    soal yang ghoib biarlah Allah yang tau, kita nggak perlu mengurusi hal2 yg seperti itu, kebanyakan yg mempelajarinya malah tersesat jadi lupa sama kehidupan utamanya.
    tugas manusia di dunia sebenernya mudah, namun kadang orang pada ngerasa berat buat ngejalanin.
    seperti sholat 5 waktu, membayar zakat, berpuasa, menunaikan ibadah haji. (haji pun jika mampu, tidak ada paksaan).
    namun nggak ada yang namanya kehidupan jika nggak ada jalan yg penuh rintangan dan cobaan, semua pilihan tinggal dari orangnya saja.
    oia kemaren2 sempet juga kepikiran tentang dajjal, datangnya bencana no 1 dari zaman Nabi Adam dan akhir zaman.
    fitnah yang belum pernah ada akan muncul, kemarau yg berkepanjangan (kira2 tigaa tahun lebih) manusia yg ketemu dapet pilihan dari dajjal, menawarkan api sesungguhnya air, memberi air tapi aslinya api. Membawa surga namun neraka, yg neraka sebenernya surga.
    jadi yg lebih baik mending kita persiapin aja keimanan yg kuat kepada Allah SWT.

    ReplyDelete
  2. Setuju sama Mas Herry.. cukup kita tau aja fenomena dan kriteria manusia-manusia ber-sihir itu.

    Mengenalinya sekadar untuk kewaspadaan kalau tiba2 Allah hadapkan pada situasi yang melibatkan minal jinnati wannas yang dibuat nyaman dengan ber-sihir ria.

    Saya kira yang Mbak lakukan untuk menangkal tercemarnya iman Mbak dari "kebaikan" yang gaib2 udah cukup bagus. Semoga senantiasa dalam perlindungan-Nya. Aamiin.

    btw @Mas Herry, blognya kok ditutup komennya :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehe terbuka mas, biasa kok mungkin km pake browsing versi lama jadi nggak kelihatan aslinya, coba deh klik yg ini deh..

      oia manusia itu derajatnya lebih tinggi dari pada jin dan sejenisnya, tapi kebanyakan udah pada yg derajatnya jauh lebih rendah dari pada syetan karena terlalu mengikuti hawa nafsunya.

      Delete
  3. btw, Mbak Ami..kebetulan nih barusan blogwalking gk sengaja dapet postingan yang terkait dg mimpi..
    http://blogguru-srie.blogspot.com/2012/04/jeffrey-lang-profesor-atheis-itu.html :D

    ReplyDelete
  4. waaaw! baru refresh..taunya si Mas udah bales ehehehe.. siap ke TKP Mas! :D

    bener banget, Mas.. bahkan Allah memandang manusia yang ngikutin hawa nafsu itu lebih rendah daripada binatang.. *sebab binatang aja bertasbih pada Allah.. na ini mereka.. kenal ama setan aja pada sombong..ehehehhe

    ReplyDelete
  5. @Herry, aku bermimpi duduk di bangku sekolahan, apa penjaga yang membawa penggaris panjang menyuruhku untuk belajar. Setiap kali aku bangun, aku terengah-engah dan langsung keluar kamar menuju ruang tengah untuk memastikan aku sudah memakai toga saat diwisuda. Tapi wisuda S1 belum cukup ada S lain yang mesti dipelajari yaitu SPIRITUAL

    ReplyDelete
  6. @Muxlimo, senang mengenal mas Adam. Saya mengunjungi blog tulisan tentang mimpi itu. Kisah seorang atheis yang bermimpi terus-menerus sampai akhirnya memeluk Islam.

    Allah memberi hidayah pada yang Allah kehendaki. Biarpun pembaca kitab-kitab Islam yang tebal, penghafal Al Qur'an, tapi bila tersesat pada gaib jahat, tetap saja bukan kelompok yang disayang Allah. Hawa nafsu menguasai diri untuk menobatkan dirinya menjadi manusia suci.

    Baru saja menangis karena merasakan betapa jahatnya sihir itu. Bisa mengakibatkan berpisahnya suami dan istri, anak kandung menjadi tumbal,
    sahabat bisnis disakiti fisiknya, bahkan manusia yang paling disayangi bisa dikorbankan demi ritual penyembahan pada Iblis. Kekuatan semu yang dikiranya berasal dari "Tuhan" padahal bukan...

    ReplyDelete
  7. aku juga sering dapat firasat lewat mimpi, dan kalau mimpinya aneh suka aku google ingin tahu maksudnya apa, tapi lebih ke rasa pengen tahu aja sih, setelah itu yo wes

    "bahkan seumur hidupku aku belum pernah melihat dan memegang apa itu kemenyan. Juga ganja, ekstasi, heroin," << emang narkotika bisa dijadikan media untuk hal2 mistis ya mba?

    aku setuju sama herry, aku lebih milih untuk tidak belajar hal2 yg ghaib, krn belajar beribadah secara benar aja aku belum mampu :)

    ReplyDelete
  8. @NF... narkoba itu semacam kebahagiaan semu. Bila kita mengabdikan diri pada narkoba sama saja kita mengabdikan diri pada Iblis. Pasti pecandu narkoba akan cenderung berbohong, menipu, untuk bisa mendapatkan keinginannya.

    Lebih menakutkan lagi bid'ah yang dilakukan sungguh-sungguh, memaksakan diri sampai berlebih-lebihan. Bila masih awam, itu karena masih pengaruh dari senior. Tapi bila sudah master bid'ah, betapa besar dosanya... seorang master pasti sudah paham dengan pro kontra bid'ah yang dilakukan tapi tetap melakukan bid'ah, ibadah yang tertolak...

    ReplyDelete

Post a Comment