Mendapat limpahan komen

Aku pernah baca tulisan mbak Dhana Arsega, yang followernya ribuan itu. Mbak Dhana menuliskan prihatin karena teman-temannya dihack oleh hackers tidak bertanggungjawab. Selain itu mbak Dhana berharap kalo ngasih komen tunjukin jati diri jangan anonim, kok kesannya pengecut gitu. Itu pendapat mbak Dhana yang aku anggap senior tentunya, sudah lebih lama ngeblog dibandingin aku.

Sedangkan blog ini emang sengaja tanpa follower. Curhatan gak jelas, aku mendefinisikan begitu. Walau bikin aku terheran-heran dijadikan referensi oleh beberapa orang, sampe masuk thread di kaskus segala. Kan keliatan tuh dari traffic source.

Tapi tanggapannya positif loh, kalo ada yang negatif maklumlah, soalnya kan keimanan, pemahaman orang lain-lain. Kalo orangnya beriman, berakhlak baik pasti bicaranya sopan walau berbeda pendapat sekalipun.

Misalnya ada yang kalut terus ngontak lewat e-mail, curhat masalah begini begitu, alasannya apa, karena aku survive melewati saat-saat berat. Tadinya sih aku menganggap berat, lama-lama aku pilih bersyukur aja karena beranggapan semua yang kualami pasti bisa diambil hikmahnya.

Soal aku sepaham dengan Quraish Shihab yang beranggapan jilbab itu tidak wajib, itu kan pendapat aku pribadi. Kalo ada yang berbeda pemahaman ya itu masalah perbedaan cara memahami tafsir Al Qur'an. Apalagi didukung ibu mertua kakakku yang meninggal dunia di Mekkah dengan tenang, padahal seumur hidup beliau jarang menggunakan jilbab. Beliau sibuk mencari nafkah karena kondisi suaminya yang sakit-sakitan. Aku sependapat dengan guruku, jihad itu mengorbankan harta dan nyawa, maksudnya dengan mencari harta halal lalu diberikan sebagian pada yang membutuhkan.

Soal gaib apa gak perlu dipikirin, ya, kan dalam rukun Iman dinyatakan percaya pada 6 hal. Dan hal-hal yang kita percayai ada yang tidak bisa kita lihat, tapi kita mesti percaya. Kecuali bagi aliran sesat kali yang bikin aturan sendiri supaya gak ngikutin rukun Iman itu.

Aku punya alasan sendiri kenapa belajar tentang gaib terutama jin dari alam lain, karena waktu aku ke Bogor, aku yang sama sekali gak paham gaib waktu itu dicekoki gambaran tentang alam lain. Dan sekarang aku berusaha meluruskan semuanya. Misalnya tentang masa depan aku gak mau tau, yang penting kita ikhtiar sajalah. Tapi ada loh yang ngatain aku dukun. Hihihi... kalo ke rumahku terus tanya-tanya sama guru rekan kerjaku, teman sofbolku, keluargaku, nanya dukun dengan namaku pasti mereka bingung. Kucing yang berkeliaran di rumahku aja bakalan ketawa. Dari sisi mana kok aku bisa dikatain dukun kalo sudah mengenal aku secara langsung. Ketawa dulu ah... hahahaha....

Dalam sehari ini aku dapat banyak komentar, bongkar-bongkar postingan lamaku. Ya sudahlah, bahagia merasa diperhatikan. Biarpun gak sepaham juga. Ada yang komentar tentang jilbab gak wajib terus menentang... ah, aku juga sudah bilang pasti ada pro kontra. Soal gaib katanya gak usah pikirin. Eh, kalo ada sahabat yang berniat gedhein dan manjangin anu di Mak Erot ya mesti dikasih tau supaya mengurungkan niat, soalnya itu pake mantra syirik. Kalo nekat juga ke Mak Erot yang penting sudah ingatkan sajalah, toh di padang mahsyar manusia berjalan sendiri-sendiri mempertanggungjawabkan semua kelakuannya. Udah capek-capek mengurung diri di rumah berharap surga, eh, di padang mahsyar suaminya gak bisa bantu menyelamatkan dirinya lagi.

Siti Khadijah ra itu berdagang, Aisah ra itu mengajarkan fiqh punya banyak murid. Masak sebagai wanita cuman diam saja mengurung diri di rumah. Macak, manak, masak dan siap jadi (maaf) pelacur bagi suaminya. Kalo itu pilihan hidupnya ya silakan saja. Soalnya kalo aku sih memilih untuk mencari nafkah. Bukannya apa-apa, jalan hidupku membuatku mesti menjalani hidup sendirian tanpa suami. Kasusnya rumit, yang jelas endingnya aku diancam akan dipenggal leher oleh mantan suami. Walau keluarganya mengatakan itu emosi sesaat aku gak mau ambil resiko. Soalnya salah satu anggota keluarga besar itu punya guru spiritual yang banyak memasang jimat-jimat gak jelas. Tapi sepertinya mereka berpikir yang penting usahanya menghasilkan uang, gak peduli dengan efek samping kayak salah satu keluarga kesurupan atau resiko saat meninggal kalo belum bertaubat dalam keadaan syirik.

Pro kontra limpahan komentar aku syukurin sajalah, berarti tulisanku ada yang membaca dan menghargai. Ini blog memang curhatan spontan, tanpa follower, kalo gak sepaham dan gak direply komennya gak usah tersinggung. Ada yang ngomong kasar aku juga terima kasih walau itu nunjukin akhlak yang kurang baik.

Setelah limpahan komen trus apalagi ya, limpahan rejeki deh semoga. Supaya bisa lebih banyak membantu orang lain kalo punya banyak rejeki sih. Tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah, serta kalo bisa tangan kiri tidak bisa melihat tangan kanan saat memberi...

Comments

  1. paling males kalo blog udah dikasih anonim, banyak tukang obat herbal yang asal komentar :D
    Nggak jelas siapa orangnya, buat bertemen sih kayaknya nggak bakal nguntungin.. Lah dia aja komentar cuma buat nyari untung sendiri :D
    Mending yg jelas aja deh yg pake profil, jadi bisa di jadiin temen kan, apa lagi yg make profil google.

    ReplyDelete
  2. ini yang komentar adalah anonim...anonim..anonim....^__^...bercanda...
    mba'yu, kalau sudah bisa merasakan setiap masalah hidup yang sulit dan berat sebagai hal yang biasa, berarti sudah dapat memaknai hidup secara sejati.

    para Nabi dan wali saja hidupnya penuh cobaan yg berat......

    ReplyDelete
  3. heran...hehe, klo mau puya blog ya harus siap sama resiko nya, biar klo nulis jd lebih hati-hati, kan di publish, ya hrus siap dong ma komen orang, open mind! , klo ngerasa komen org tsb salah? ya lurusin , gitu kan amar ma'ruf nahi munkar? masa komen hrs pake KTP?...hehe,
    ga usah mikirin hal ghaib bukan ga mengimani, tapi ga ngutak ngatik dan mencari tau lebih dalam,karena dinding pembatas ghaib/syirik tipis sekali, yakin klo kita belajar ghaib datangnya dari Allah, bukan dari setan?
    apa Allah menganjurkan belajar ghaib?
    apa Rasulullah juga mencontohkan untuk belajar ghaib? Al-Quran surat apa? hadits apa?

    ReplyDelete
  4. satu lagi urusan mak erot, ga usah tau ghaib juga pasti pada tau lah..orang yang tidak bersyukur kepada karunia Allah pada seluruh anggota tubuhnya, jelas salah.. ga cuma mak erot, operasi plastik, susuk,wajan,kompor...

    ReplyDelete

Post a Comment