Hipnoterapi

Salah seorang temenku yang di Surabaya adalah terapis hipnoterapi. Dia mensupport aku saat aku bingung. Bingung kenapa, soalnya kok banyak kasus aneh menimpaku kayak dijauhi banyak temen tanpa alasan. Sebetulnya ada alasannya, tapi kalo aku bicarakan dengan teman-temanku yang lebih bijak dariku itu alasan yang kekanak-kanakan. Seseorang yang berjiwa besar akan mampu memaafkan seberat apapun, apalagi bila alasannya benar. Bahkan bila ada seseorang yang tidak mau memaafkan orang yang ingin meminta maaf dengan maksud baik, sudah dipastikan akan masuk neraka.

Soal hipnoterapi ini memang masih misteri buatku. Orang yang punya trauma atau phobia akan sesuatu hal, dimasuki alam bawah sadarnya lalu dikasih semacam (kata Romy Raphael) sugesti positif. Setelah bangun dia merasa nyaman lalu bisa tidak trauma, atau phobia lagi. Konon sih, tergantung subyeknya juga, belum tau berapa persen tingkat keberhasilan belum pernah membaca hasil penelitiannya.

Kayak misalnya seorang pemain sofbol yang lebih muda dariku tanya, gimana caranya ngilangin kebayang-bayang mantan. Trus aku bilang tanya tuh sama mbak itu yang pernah menawarkan hipnoterapi bagi yang bermasalah dengan phobia atau trauma. Prosedurnya dihipnotis lalu diberi sugesti positif.

Tapi bagi yang lain barangkali butuh terapi hipnotis dari hipnoterapis, aku sendiri kebetulan banget dikirimin adikku buku Quantum Ikhlas yang ada compact disc dengan gelombang alpha untuk memasuki alam bawah sadar. Berkali-kali aku mencoba rileks dan memasukkan sugesti positif seperti di buku, Alhamdulillah memang jadi lebih tenang.

Ketenangan aku perlukan untuk belajar Islam agar lebih bisa memahami, kenyataannya sebelum ini beberapa tahun yang lalu aku merasa sudah jadi muslim yang baik dengan hanya sudah bisa shalat dan baca Al Qur'an merasa sudah cukup. Ternyata banyak pemahaman yang mesti aku pelajari dan banyak hal trial error selama belajar Islam. Dengan mendekatkan diri pada Allah, belajar Islam terus semampunya, mendengarkan gelombang alpha sudah kutinggalkan, aku merasa nyaman datang ke pengajian-pengajian, kebetulan tetangga sebelah rumahku rajin ngajak aku. Punya trauma apa ya aku ya sekarang ini... hmmm, mikir. Ada sih, tapi gak penting. Berkaitan dengan pemutusan ukhuwah dan silaturahmi dari banyak orang yang bisa jadi karena kesalahanku masih kasar menyampaikan maksudku.

Yang ada di otakku sekarang adalah gebetan baru... ide untuk mempromosikan produk dari salah satu dosenku di MIPA UGM dulu yang mempopulerkan produk virgin coconut oil dalam bentuk perawatan tubuh dan wajah. Kelapa diambil dari pemberdayaan petani di daerah Jogja. Susahnya kebayang-bayang terus... ingin segera belanja, promosi di sekolahan aja ke ortu murid kasih sampel. Masalahnya aku masih mesti bertanggung jawab menyelesaikan proyek herbalku. Masih ada postingan herbal untuk membesarkan payudara #ahai... akhirnya tega banget nulisnya. Terus susu kambing serbuk dengan kopi plus ginseng yang Alhamdulillah membuatku lebih fit. Kalo soal produk sih, ada yang beli dari tetangga, kakakku dan rekan kerja. Hanya sekedar ingin menyampaikan informasi saja.

Ada produk kosmetik dari herbal untuk menghilangkan keloid dengan meregenerasi kulit sayang belum ada ijin BPOMnya. Ada bekas tatto yang dihapus lalu membentuk keloid di punggung telapak tanganku, hahaha.... bercanda loh soal tattonya. Pengen buktiin apa bener keloid ini bisa hilang. Soalnya waktu aku di Bogor ada kenalan yang berusaha menghilangkan tatto tapi ngawur pake semacam abu yang dipanaskan malah jadi keloid. Adikku juga ada keloid lebar di lengan bukan karena menghapus tatto tapi karena pernah kecelakaan lalu dijahit.

Seorang yang kukenal baik di Bogor punya tatto di punggungnya, tapi dia sama sekali gak ada niat dan usaha untuk ngilangin, setauku sih. Pengen ngilangin tapi seperti putus asa lalu jadinya gak peduli, asal bisa makan saja sudah cukup. Padahal Islam mengajarkan untuk tidak berputus asa, apabila sudah Kun Fayakun segala kemungkinan bisa terjadi. Misalnya aku nulis di akhir 2010 ingin naik haji, tahun 2011 aku mendaftarkan, ada aja yang bayarin. Nah, tatto itu berkaitan dengan baju ihrom bagi laki-laki, bisa jadi bawaannya gak pedhe banget kelihatan punggungnya yang ada gambarnya. Sulit berurusan dengan orang yang belum berjuang sudah menyerah. Kalo hidupnya belum lancar mesti intropeksi diri habis-habisan.

Sebetulnya trauma itu memang berkaitan dengan energi negatif yang dipelihara. Energi negatifku itu M, alias males, hehehe... Baru ingat, bertemu dengan orang yang sangat menyakiti hatiku, itu salah satu traumaku. Kalo ketemu orang yang aku ingat pernah memfitnah rasanya mau kabur saja, padahal orangnya cuek, udah muka badak kali gak ngerasa pernah nyakitin hati orang lain begitu dalamnya. Aku berusaha walau rasanya gak enak banget untuk meminta maaf. Bukannya apa-apa, karena dosa terkait dengan pemutusan ukhuwah atau silaturahmi bisa diputus dengan saling memaafkan. Bila aku sudah berani minta maaf derajatku di hadapan Allah lebih tinggi, soal dimaafkan itu urusan belakang. Yang tidak mau memaafkan ibarat ditaburi wajahnya dengan abu panas (dari neraka, dan dipastikan masuk neraka) sedang yang meminta maaf seperti halnya orang sabar, Allah akan bersamanya.

Melatih diri menjadi manusia berjiwa besar akan memudahkan menghilangkan energi negatif. Selalu memaafkan orang lain, berterima kasih bila dikritik, mau memaafkan dan minta maaf atas kejadian walaupun bukan dia yang salah, dan seterusnya... aku mesti banyak belajar lagi nih...

Comments