Jawaban email tentang jilbab tidak wajib

Ada e-mail yang menanyakan kenapa aku berpendapat bahwa jilbab itu tidak wajib, yang aku pelajari dari Quraish Shihab. Ini jawabanku. Tentunya mengundang pro kontra, ingat loh, manusia beriman selalu bicara dengan baik walau berbeda pendapat. Jadi apapun komentar tentang ini yang kata-katanya kasar menunjukkan bukan manusia beriman, hanya mengaku muslim saja di KTP. Ini jawabanku atas pertanyaannya...

Mbak, tentang berjilbab itu sangat disarankan. Kadang kita berat untuk menggunakan, tapi pada dasarnya, hidup adalah pencarian. Jiwa kita bisa merasa nyaman dengan jilbab atau tidak. Perintah Allah tentang jilbab adalah masih ambigu, masih ada latar belakang budaya. Bila kita menguatkan iman, sering membaca Al Quran ada saatnya kita dengan kesadaran sendiri menggunakan jilbab tanpa paksaan. Pada dasarnya jilbab adalah lebih baik karena kesadaran.

Di Muhammadiyah, NU, sangat menjunjung budaya. Sedangkan ada kelompok menerapkan sunnah semuanya sampai jenggot, cadar dan gamis bahan tebal yang longgar dan semua yang dilakukan jaman Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam.

Bahkan ulama besar yang sangat memahami tafsir serta sejarah Islam bisa berbeda pendapat. Menurut saya pribadi semua benar, asal tidak syrik, tidak maksiat, tidak zalim, dan mestinya saling menghargai hubungan manusia dengan Tuhan sesuai dengan latar belakang budaya.

Saya malah prihatin dengan kelompok fanatik yang mengurung diri membatasi dengan dunia luar menganggap dirinya suci, berarti sombong, beranggapan dirinya lebih baik dari orang lain itu 'ujub tidak disukai Allah. Sudah capek-capek menahan diri dari pergaulan, hanya fokus ibadah serta menahan sakit hati dari komentar miring lingkungan, ternyata saat di akhirat baru sadar pemutusan ukhuwah dengan lingkungan membuatnya masuk neraka, kasian kan.

Allah Maha Pengampun. Semoga pencarian jiwa berakhir dengan kerudung yang wajar dan tetap bisa diterima lingkungan. Tetap cantik dipandang, wajah tetap ceria. Tapi tetap berdandan pada suami mesti lebih spesial dibanding pada orang umum. Kayak baju seksi... Hahaha... Dan rajin senam atau paling tidak sering jalan cepat supaya bisa melayani suami dengan baik di tempat tidur. Kepuasan seksual bisa menentramkan suami. Jadi siapa bilang yang sholehah mesti mengurung di rumah, malah lemah dan sakit-sakitan, stres lagi.

Semoga bermanfaat tulisan saya ini ya Mbak...


Artikel terkait:
Meningkatkan keperkasaan pria
Mengatasi keputihan pada wanita
Spektrum Iman


Comments

  1. Hahaha...wah kalau dapat bojo yang loyo karena enggan olahraga dan merawat diri, mendingan nggolek sing anyar. Salam.

    ReplyDelete
  2. Memakai jilbab itu tidak wajib, yang wajib adalah menutup aurat ;)

    ReplyDelete
  3. assalammualaikum mba ami :)

    sudah lama tidak berkunjung disini ^^

    chika ngblog di rumah baru nih

    ReplyDelete
  4. Saya setuju semuanya Mb, dengan apa yang disampaikan. Benar kok, jadi tidak ada yang perlu dibantah karena sama dengan pemahaman saya... :)

    ReplyDelete
  5. dalam pemahaman yang lain lebih kepada menutup aurat. Masalah nama pakaian, gaya pakaian atau model terserah saja, asalkan tadi yaitu menutup aurat dan jangan memperlihat lekuk badan.
    setelah itu lebih mendalam lagi yaitu sudah bisa menjaga diri dari perbuatan maksiat....ada yang sering berpendapat miring,"buat apa berjilbab, kalau masih ngomongi orang/ghibah dan fitnah"....ya ini masalah lain, walaupun..walaupun seorang yang berjilbab itu tetapi masih saja mengerjakan maksiat....tetap ada nilai/penghargaan buatnya....bukan masalah maksiatnya tapi karena dia sudah menutup auratnya dengan baik.
    Semua ada proses untuk pengembangan jati diri martabat manusia ....jadi secara perlahan tetapi tetap berusaha menuju kebaikan....

    ReplyDelete
  6. Heran..... kenapa Shalat pake mukena?
    ga usah pake mukena klo shalat? aliran mana nih?
    aurat yg harus ditutup saat shalat dan sehari" ya sama aja kan?

    ReplyDelete

Post a Comment