Glenn

Pertemuanku dengannya sangat spesial. Sempat membuat dunia serasa berhenti di bulan Ramadhan ini. Setiap aku chatting dengannya lewat YM aku hanya bisa tiduran sambil mendengarkan jantungku berdegup kencang. Perasaan ini terakhir kurasakan saat SMA di lapangan softball Cemara Tiga Senayan, Jakarta sambil memandangi atlit nasional favoritku.

Namanya Glenn, umurnya 5 tahun di atasku dan dia seorang duda. Katanya sih, dia seorang gentleman yang sangat menghargai wanita. Dia juga bilang kalo hatinya seluas negara bagian Texas. Tinggal di Florida, di sebuah farm milik keluarganya secara turun temurun.

Profesinya sebagai insinyur mekanik dan desainer. Waktu aku bilang "oh kamu insinyur mekanik ya". Jawabnya "Iya, juga sebagai desainer". Ceritanya di depannya ada tiga monitor komputer sekaligus dan beberapa junior programer.

Percakapan dengannya sangat menggetarkan hatiku. Kenapa dia? Bahkan aku belum bertatap muka dengannya hanya memandangi foto-fotonya. Karena dia bercerita tentang kisahnya berkeliling dunia. Bertemu dengan sheik pemuka agama di suatu daerah Afrika dan diajari tentang Islam. Bahkan dia rutin mengirim uang untuk membiayai anak yatim asuhan sheik itu. Ceritanya dia banyak belajar tentang Islam dan nilai-nilai yang terkandung dalam ajarannya. Tentang kasih sayang, kebesaran jiwa dan kebaikan hati.

Blogku resmi hiatus saat aku sering chat dengannya. Blog tentang VCO untuk perawatan wajah, nomor teleponku kuhapus. Aku tidak bisa konsen lagi ngurusinnya. Antara rasa melayang tinggi, ragu karena dia orang asing membuatku menuangkan uneg-uneg pada sahabatku yang sama-sama belajar tentang kehidupan.

Dan setelah kupelajari, dia pekerja keras yang hampir tidak pernah libur. Libur hanya enam bulan sekali selama 2 minggu dan itu dihabiskan waktunya untuk di Florida. Aku tanya padanya "aku tidak bisa membayangkan bekerja keras hampir tanpa libur seperti kamu". Jawabnya "aku sudah keliling dunia dengan pekerjaanku ini, itu sangat membuka pandanganku tentang hidup". Apa pendapatnya tentang aku cukup membuatku tersipu-sipu "you have a warm heart, pretty and smart. You are beautiful, I am not blind". Sudah cukup ah pujiannya, aku bukan siapa-siapa. Hanya seseorang yang sedang belajar tentang makna kehidupan.

Chatting cukup intensif dari Shubuh sampe Maghrib (kayak waktu puasa aja ya). Setelah Maghrib urusan tambah rumit, kadang berada di tempat yang tidak ada hape atau komputer. Walau terpotong-potong, kadang agak lama jawabnya karena dia bekerja, aku juga. Tapi dia selalu berusaha menjawab pertanyaanku.

Akhirnya perpisahan terjadi karena kubilang padanya "menurutku sebaiknya kamu dapat pasangan seiman". Jawabnya "aku percaya Tuhan dan aku menjalankan nilai-nilai kebaikan yang terkandung di dalamnya. Kamu tau, sheik di Afrika membiarkan pasangan satu muslim satunya yahudi." Aku jawab "bilang ke sheik temenmu itu kamu bertemu orang Jawa yang keras kepala hanya hanya mau berpasangan dengan sesama muslim". Dia bilang lagi "bukannya yang menyakiti hatimu semuanya muslim? Mereka tidak paham Islam itu apa. Masih percaya dengan muslim?". Aku jawab "aku berusaha menjalan agama Islam yang benar. Bahkan getaran cinta pada manusia itu tidak lebih penting dibanding getaran pada Allah".

Setelah percakapan itu Glenn tidak mau membalas salamku lagi. Seorang pria yang mengaku paham nilai-nilai kebaikan ajaran semua agama termasuk Islam, mengaku sebagai gentleman yang menghargai wanita, dan punya hati seluas negara bagian Texas memilih tidak mau berbincang denganku lagi. Aku tau dia ada di mana, kantornya yang mana, dan apartemennya daerah mana. Biarlah dia dengan kehidupannya yang menurutnya luar biasa tapi masih kurang menurutku. Dia belum paham makna setiap ibadah yang dilakukan oleh umat Islam sedunia. Kenapa kita harus shalat, melakukan zakat, melakukan qurban, dan lainnya. Perjalanan ke seluruh dunia tidak ada artinya dibandingkan kehidupan akhirat dimana kita akan hidup selamanya. Di surga hidup hanyalah kesenangan semata, hidup tanpa rasa dengki. Semua keinginan akan dikabulkan Allah. Wanita semua cantik dan muda, bergairah. Demikian juga para pria, akan sangat menyayangi pasangannya.

Ridho Allah yang akan membawa manusia ke surga, bukan hanya dari banyaknya pahala. Keikhlasan dengan selalu menjalin ukhuwah, silaturahmi, zakat, sedekah dan mendirikan shalat itulah yang akan membuat Allah ridho.

Sedikit merasa kehilangan Glenn, lalu aku bangkit lagi teringat niatku menabung untuk umroh tahun depan. Sambil menunggu antrian haji di tahun 2019...

Comments

  1. Replies
    1. @nuel, jujur aku shock dengan gaya hidupnya. Tuntutan profesi. Iya, direlakan saja. Lumayan sedih juga sih... Huaaaa... (sebentar saja ah)

      Delete
  2. Citcuittt hihi...
    Iya berarti belum jodoh ya mbak.
    Semoga bisa chat lagi sama dia :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. @una, hiks... Blogku sampe telantar gara-gara dia. Yah, kalo ketemu lagi sebagai temen aja deh... Penasaran sebetulnya hati seluas Texas njembrenginnya gimana ya...

      Delete
  3. yang nomor satu itu hubungan manusia dengan Sang Kaliq, hubungan antar sesama manusia hanya sebagai jembatan untuk menyempurnakan hubungan kita kepada ALLAH...itu saja...salam ramadhan :)

    ReplyDelete
  4. mbak benar-benar suka bergaul yah.. chatting dengan teman bule lagi :D

    mungkin si glenn masih dalam proses pencarian iman.... mudah-mudahan mendapat hidayah sperti kisah2 mualaf lainnya yg biasanya dimulai dari proses pencarian spiritual

    ReplyDelete
  5. mungkin glen masih dalam proses pencarian spiritual

    seperti mualaf lainnya, kritis dan punya rasa ingin tahu

    ReplyDelete
  6. hehe, ini ya mbak yang kamu cerita ke aku sabtu siang, aku penasaran banget tuh, sayangnya aku segera cabut ...

    btw terimakasih banget buat obat herbal dan bukunya :)

    ReplyDelete
  7. Jodoh di tangan Nya, walaupun sebaik-baiknya kita berusaha untuk baik tak menjamin kita akan menjadi jodoh, bahkan orang sebaik para nabipun tak menjamin hidupnya mulus, karena semuanya mengalami ujian, dan ujian hanyalah untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita terhadapnya. Eh terlalu banyak dan menggurui ya kalimatku? salam kenal dan salam Jos dari Magetan.

    ReplyDelete

Post a Comment