Jawaban pertanyaan e-mail "Krim walet berbahaya?"

Aku pernah nanya sama sahabatku yang menggunakan krim walet di suatu klinik di Jogja. Katanya sih krim walet yang dia pakai asli, harganya mahal sekali dan berprotein tinggi. Dipakainya mesti tipis-tipis gitu. Sudah mendapat ijin BPOM.

Tapi ada blog khusus yang menuliskan krim walet berbahaya. Dan aku mencoba untuk menelusuinya, ternyata krim walet yang dimaksud adalah yang harganya murah, ciri-cirinya mirip krim kiloan yang mengandung merkuri. Warnanya putih dan kuning dalam berbagai gradasi. Kuningnya mencolok, putihnya mengkilat (pearly berkilau seperi mutiara).

Sebetulnya masalah krim itu aman atau tidak berpulang dari produsennya. Kalo produsen itu jujur, pasti berusaha membuat krim yang aman. Tapi bila soalnya pengen krimnya laku lalu menambahkan dengan sengaja apalah itu merkuri (walau di bawah ambang batas sekalipun karena merkuri akan menumpuk di tubuh), hydroquinon untuk mengelupas kulit muka, steroid (konon aman untuk jangka waktu tertentu tapi harus dengan resep dokter tergantung kondisi kulit wajah),  maka produsen itu dengan sengaja menipu konsumen. Kulit jadi putih sesaat (tapi kayak mayat) lalu ada istilah breakout bisa keluar jerawat gedhe (sampai bernanah), kulit menghitam, kusam.

Butuh waktu berbulan-bulan untuk recovery. Jutaan rupiah karena tergiur hasil instan krim yang harganya ratusan ribu, dengan promo memutihkan kulit secara instan kurang dari seminggu. Yang detox, laser, perawatan dokter ini itu. Semua kisah ini ada di thread female daily.

Bisa jadi ada kosmetik yang mengaku aman, ada no BPOM. Tapi setelah BPOM keluar lalu ditambahkan zat aktif berbahaya.

Ada e-mail ditujukan ke aku nanya "mbak, aku pake krim walet ikut-ikutan teman, berbahaya gak". Aku jawab "beli dimana, harga berapa, ciri-cirinya krimnya kayak apa". Aku jawab lagi "kalo tidak ada BPOM, bau menyengat, putihnya pearly lebih baik dibuang saja, jangan dikasihin orang biarpun belinya mahal. TERLALU BESAR RESIKO YANG DIPERTARUHKAN"...

Cobalah menggunakan krim yang aman, tidak menggunakan bahan kimia berlebihan. Lebih baik lagi bila menggunakan yang alami, seperti misalnya lidah buaya, pepaya, minyak kelapa.

Comments