Wacana poligami
Aku barusan dapat telpon dari seorang laki-laki berumur 4 tahun di atasku. Awalnya pembicaraan menarik karena dia tertarik dengan makanan sehat dan mengikuti seminar untuk menghilangkan pikiran negatif. Dan setelah membahas wacana poligami ceritanya begini. Dia duda, dan sedang merencanakan pernikahan, tapi di otaknya melekat erat wacana poligami.
"Aku sekarang sudah hampir setengah abad, dan aku menyesal dulu mengabaikan ayat di Qur'an yang membolehkan poligami. Sekarang aku berniat untuk melakukan poligami."
"Menurutku wanita yang tidak membolehkan suaminya poligami adalah wanita yang tidak mendukung suaminya ke surga".
"Saat mau menikah aku sudah nyatakan bahwa kamu bisa jadi gak akan tahan sama aku, karena aku berencana melakukan poligami. Aku punya perspektif positif tentang poligami".
"Culture Indonesia sangat meremehkan poligami. Kenapa pelaku poligami dihujat".
"Bukankah yang melakukan poligami itu dapat pahala yang banyak karena mensejahterakan lebih banyak wanita".
"Laki-laki itu jenisnya hanya ada dua, homo dan buaya. Dan aku adalah buaya yang beriman dan bertakwa".
Dan lainnya yang membuatku pengen ketawa. Ini orang kepedhean banget dalam menterjemahkan poligami. Pasti orangnya terpusat pada wacana poligami gak mau mikirin ayat lain untuk mengharap ridho Allah. Muter-muter aja mempersulit diri. Kayak terobesi gitu.
Kalau mau poligami ya poligami aja, tapi gak usah nyalahin yang memutuskan gak mau poligami. Gak usah menyalahkan sebagian besar ibu-ibu di Indonesia yang keberatan suaminya poligami. Dan bisa seyakin itu bahwa dirinya beriman dan bertakwa.
Setahuku di Qur'an dinyatakan bahwa laki-laki boleh menikah dengan 2, 3 , 4 tapi kalau tidak bisa adil lebih baik satu saja. Pernah aku mendengarkan pengajian, niatnya apa untuk poligami, dan bagaimana pelaksanaannya, tapi pada dasarnya di padang mahsyar laki-laki yang tidak adil secara lahir batin bila mempunyai istri lebih dari satu jalannya akan miring.
Mau poligami atau tidak itu adalah pilihan. Dan Islam sangat memperhatikan hati. Membahagiakan orang lain, membuat tenteram hati, tidak menyakiti hati orang lain seharusnya muslim bersikap seperti itu. Diupayakan kalopun mau poligami juga berusaha menyejukkan hati, bukan menyalahkan culture, tetangga dan keluarga yang menghujat katanya. Hidup itu pilihan kok, selama pilihan itu bisa dilaksanakan dengan menyejukkan kenapa tidak, hanya memang beresiko tekanan berat dari keluarga dan lingkungan. Tidak usah menyalahkan keluarga besar atau lingkungan lebih baik intropeksi diri.
"Beberapa keluarga Bani Hasyim bin al-Mughirah (kerabat Abu Jahl) meminta izin kepadaku untuk mengawinkan putri mereka (anak Abu Jahl) dengan Ali bin Abi Thalib. Ketahuilah, aku tidak akan mengizinkan, sekali lagi tidak akan mengizinkan. Sungguh tidak aku izinkan, kecuali Ali bin Abi Thalib menceraikan putriku terlebih dahulu, Fatimah Bagian dari diriku, apa yang meragukan dirinya meragukan diriku, dan apa yang menyakiti hatinya menyakiti hatiku, aku sangat kwatir kalau-kalau hal itu mengganggu pikirannya (Jâmi' al-Ushûl, juz XII, 162, Hadits: 9026).
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Barang siapa yang mempunyai dua orang istri lalu lebih cenderung kepada salah seorang dari keduanya, maka pada hari kiamat dalam keadaan miring”. (HR. Abu Dawud 3133, Turmudzi 1141, Nasa’i 7/63, Ibnu Majah 1969, Hakim 2/186)
Allah berfirman
Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yang yatim (bilamana kamu mengawininya), maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi: dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki. Yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya. (QS. An Nisaa : 3)
Allah berfirman
Dan kamu sekali-kali tidak akan dapat berlaku adil di antara isteri-isteri(mu), walaupun kamu sangat ingin berbuat demikian, karena itu janganlah kamu terlalu cenderung (kepada yang kamu cintai), sehingga kamu biarkan yang lain terkatung-katung. Dan jika kamu mengadakan perbaikan dan memelihara diri (dari kecurangan), maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. An Nisaa : 129)
"Aku sekarang sudah hampir setengah abad, dan aku menyesal dulu mengabaikan ayat di Qur'an yang membolehkan poligami. Sekarang aku berniat untuk melakukan poligami."
"Menurutku wanita yang tidak membolehkan suaminya poligami adalah wanita yang tidak mendukung suaminya ke surga".
"Saat mau menikah aku sudah nyatakan bahwa kamu bisa jadi gak akan tahan sama aku, karena aku berencana melakukan poligami. Aku punya perspektif positif tentang poligami".
"Culture Indonesia sangat meremehkan poligami. Kenapa pelaku poligami dihujat".
"Bukankah yang melakukan poligami itu dapat pahala yang banyak karena mensejahterakan lebih banyak wanita".
"Laki-laki itu jenisnya hanya ada dua, homo dan buaya. Dan aku adalah buaya yang beriman dan bertakwa".
Dan lainnya yang membuatku pengen ketawa. Ini orang kepedhean banget dalam menterjemahkan poligami. Pasti orangnya terpusat pada wacana poligami gak mau mikirin ayat lain untuk mengharap ridho Allah. Muter-muter aja mempersulit diri. Kayak terobesi gitu.
Kalau mau poligami ya poligami aja, tapi gak usah nyalahin yang memutuskan gak mau poligami. Gak usah menyalahkan sebagian besar ibu-ibu di Indonesia yang keberatan suaminya poligami. Dan bisa seyakin itu bahwa dirinya beriman dan bertakwa.
Setahuku di Qur'an dinyatakan bahwa laki-laki boleh menikah dengan 2, 3 , 4 tapi kalau tidak bisa adil lebih baik satu saja. Pernah aku mendengarkan pengajian, niatnya apa untuk poligami, dan bagaimana pelaksanaannya, tapi pada dasarnya di padang mahsyar laki-laki yang tidak adil secara lahir batin bila mempunyai istri lebih dari satu jalannya akan miring.
Mau poligami atau tidak itu adalah pilihan. Dan Islam sangat memperhatikan hati. Membahagiakan orang lain, membuat tenteram hati, tidak menyakiti hati orang lain seharusnya muslim bersikap seperti itu. Diupayakan kalopun mau poligami juga berusaha menyejukkan hati, bukan menyalahkan culture, tetangga dan keluarga yang menghujat katanya. Hidup itu pilihan kok, selama pilihan itu bisa dilaksanakan dengan menyejukkan kenapa tidak, hanya memang beresiko tekanan berat dari keluarga dan lingkungan. Tidak usah menyalahkan keluarga besar atau lingkungan lebih baik intropeksi diri.
"Beberapa keluarga Bani Hasyim bin al-Mughirah (kerabat Abu Jahl) meminta izin kepadaku untuk mengawinkan putri mereka (anak Abu Jahl) dengan Ali bin Abi Thalib. Ketahuilah, aku tidak akan mengizinkan, sekali lagi tidak akan mengizinkan. Sungguh tidak aku izinkan, kecuali Ali bin Abi Thalib menceraikan putriku terlebih dahulu, Fatimah Bagian dari diriku, apa yang meragukan dirinya meragukan diriku, dan apa yang menyakiti hatinya menyakiti hatiku, aku sangat kwatir kalau-kalau hal itu mengganggu pikirannya (Jâmi' al-Ushûl, juz XII, 162, Hadits: 9026).
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Barang siapa yang mempunyai dua orang istri lalu lebih cenderung kepada salah seorang dari keduanya, maka pada hari kiamat dalam keadaan miring”. (HR. Abu Dawud 3133, Turmudzi 1141, Nasa’i 7/63, Ibnu Majah 1969, Hakim 2/186)
Allah berfirman
Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yang yatim (bilamana kamu mengawininya), maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi: dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki. Yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya. (QS. An Nisaa : 3)
Allah berfirman
Dan kamu sekali-kali tidak akan dapat berlaku adil di antara isteri-isteri(mu), walaupun kamu sangat ingin berbuat demikian, karena itu janganlah kamu terlalu cenderung (kepada yang kamu cintai), sehingga kamu biarkan yang lain terkatung-katung. Dan jika kamu mengadakan perbaikan dan memelihara diri (dari kecurangan), maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. An Nisaa : 129)
Matahari 8. maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya.9. sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu, 10. dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya.
ReplyDeleteterus kamu setuju ga sama wacananya?
ReplyDeletesebenarnya kalau pengin menikmati banyak wanita, pria itu tinggal lakukan saja cara yang dia mampu dan akui saja niatnya karena ingin memuaskan nafsu sex-nya. menutupi keburukan dengan agama sekalipun, kebenaran tak bisa dimanipulasi.
ReplyDeletebtw, jangan2 dia lagi ngajak kawin situ mbak
@Stupid monkey, yang jelas aku sudah illfeel. Mengungkapkan wacananya pake ngotot... hehehe... coba lebih cerdas dikit, lebih halus mungkin banyak yang terpikat. Mungkin
ReplyDelete@mas Afip, udah ilfeel duluan. Tadinya kirain mau diskusi agama. Katanya dapat pencerahan setelah ikut seminar berpikir positif. Cuman baru ketemu pertama udah ngotot gak jelas... males gak kontak lagi
ReplyDeletekadang aku perhatikan laki-perempuan suka mencandai poligami....
ReplyDeletetapi hanya sebatas wacana, nah kalau sudah beneran mau poligami, "mulai deh...."
perempuan paling membenci poligami
ReplyDeletememang dalam ayat al quran juga udah di jelasin bahwa poligami tidak haram hukumnya , tapi kan saya juga ya sebagai wanita, kayanya ga ridho tuh kalo harus di madu
ReplyDeleteaku juga mau poligami kug mbak :)
ReplyDeletecalonku udah setuju2 aja
calon mertuaku juga ngasih ijin buat aku poligami :)
Skedar canda aja...
ReplyDeleteApa Mungkin Allah salah tulis soal poligami???
skala perbandingan pria: wanita 1:4 yg ada sekarang, saya melihat Istri lebih memilih 3 org wanita di luar sana menjadi penggoda iman suaminya ke arah zina, dripd menjadi istri sah suaminya.
andai ada 4 wanita dan 1 pria terdampar di suatu pulau, sepertinya wanitanya lebih memilih saling membunuh sehingga tersisa 1 wanita dan hidup dgn 1 pria drpd membagi kebahagiaan bersama....
saya menyukai ayat soal madu, dan lebah, namun saya blum ketemu ayat bicara .... ISTRImu dan madunya..., setahu saya cuma ISTRI-ISTRIMU, trus dapat istilah madu drimana???
mungkin benar, tak satupun wanita suka dimadu, karena mrk suka diracun kah????
ridho gak ridho nanti juga suami diberikan Bidadari 40 di surga (atau Allah juga bakal ingkar janji??) slamat berantem deh lawan bidadari 1 lawan 40 tuh... bonyok-bonyok deh, klo 4 lawan 40, masih enak dengernya sih....
hahaha...
Skedar canda aja ya
Allah gak salah tulis. Laki-laki ngeres yang menginterpretasikan keliru. seneng ya ngebayangin dapat 40 bidadari?
ReplyDeleteyakin ya masuk surga? kemana sisa wanita yang gak sebanding dengan laki-laki.
manusia beriman itu fokus mendekatkan diri pada Allah, mengingatkan kebaikan. bukan kaplingin seenaknya sendiri, aku masuk surga, wanita penggoda pria masuk neraka.
Islam bukan candaan. Selamat membayangkan saja dengan 40 bidadari, ciri-ciri piktor...
Menurut pandangan saya, sebagai seorang muslim yg sejati, setiap ayat yg diturunkan Allah SWT memiliki arti dan makna yg wajib kita yakini. bagi wanita shalehah(ahlil jannah), ada 2 ujian berat yg di berikan Allah 1) Poligami 2) Menutup aurat (pakai Hijab). bersyukurlah para wanita yg dpt menjalankan kedua hal tsb. terlebih khusus ttg poligami. walaupun saya pribadi hny mengidamkan 1 org istri yg shalelah saja. Allahu A'lam.
ReplyDeletepolygami bukan ujian untuk perempuan sholehah. Laki-lakii yang mendapat ujian agar menikah bukan karena hawa nafsu semata, tapi juga memperhatikan dari segi Islam. Bila laki-laki menikah karena hawa nafsu berarti mendzolimi istri pertama. Dan percumalah semua pahala amal ibadahnya pindah ke istri yang didzolimi
ReplyDeleteAsslmkm…wrwb
ReplyDelete"laki2 jaman sekarang biasanya mati2an menentang atau setidaknya berusaha menutup2i fakta ini"
Berdasarkan sensus penduduk 2000 dan 2010 ternyata justru JUMLAH PRIA DI INDONESIA LEBIH BANYAK DARI WANITANYA.
Begitu juga dengan data2 negara2 di dunia (CIA, Bank Dunia, dll) ternyata jumlah pria juga lebih banyak dari wanitanya (terutama untuk China, India, dan negara-negara di semenanjung Arab)
Yup jumlah wanita memang sangat melimpah tapi di usia di atas 65 tahun, mauu?? hehehe....kalo ngebet, silakan berpoligami dengan golongan wanita di usia ini.
Coba dehh cek di data resmi BPS dan masing2 pemda atau coba klik di:
http://www.bps.go.id/tab_sub/view.php?kat=1&tabel=1&daftar=1&id_subyek=40¬ab=1
http://sp2010.bps.go.id/
http://www.datastatistik-indonesia.com/portal/index.php?option=com_content&task=view&id=211&Itemid=211&limit=1&limitstart=2
http://nasional.kompas.com/read/2011/09/19/10594911/Jumlah.Penduduk.Indonesia.259.Juta
http://statistik.ptkpt.net/_a.php?_a=penduduk_ratio&info1=4
http://www.census.gov/population/international/data/worldpop/tool_population.php
http://health.detik.com/read/2011/10/28/164741/1755096/763/negara-yang-jumlah-prianya-lebih-banyak-bisa-berbahaya?l993306763
http://nasional.kompas.com/read/2010/08/16/20585145/Siapa.Bilang.Wanita.Lebih.Banyak-8
berdasarkan hasil sensus tersebut kira2 apa ya solusi dari kelebihan pria ini?
masih tetap POLIGAMI? bukannya itu malah akan semakin "merampas"
kesempatan bujangan pria lain untuk dapat menikah?
perkiraan dan anggapan selama ini "turun temurun" yang selalu dijadikan senjata bagi pria yang ngebet ingin berpoligami bahwa jumlah wanita jauh berlipat lipat di atas pria ternyata adalah SALAH BESAR
Hasil Sensus Penduduk 2010 berdasar jenis kelamin perpropinsi
Kode, Provinsi, Laki-laki, Perempuan, Total Penduduk
(1), (2), (3), (4), (5),
1 Aceh, 2 248 952, 2 245 458, 4 494 410
2 Sumatera Utara, 6 483 354, 6 498 850, 12 982 204
3 Sumatera Barat, 2 404 377, 2 442 532, 4 846 909
4 Riau, 2 853 168, 2 685 199, 5 538 367
5 Jambi, 1 581 110, 1 511 155, 3 092 265
6 Sumatera Selatan, 3 792 647, 3 657 747, 7 450 394
7 Bengkulu, 877 159, 838 359, 1 715 518
8 Lampung, 3 916 622, 3 691 783, 7 608 405
9 Bangka Belitung , 635 094, 588 202, 1 223 296
10 Kepulauan Riau, 862 144, 817 019, 1 679 163
11 DKI Jakarta, 4 870 938, 4 736 849, 9 607 787
12 Jawa Barat, 21 907 040, 21 146 692, 43 053 732
13 Jawa Tengah, 16 091 112, 16 291 545, 32 382 657
14 DI Yogyakarta, 1 708 910, 1 748 581, 3 457 491
15 Jawa Timur, 18 503 516, 18 973 241, 37 476 757
16 Banten, 5 439 148, 5 193 018, 10 632 166
17 Bali, 1 961 348, 1 929 409, 3 890 757
18 Nusa Tenggara Barat, 2 183 646, 2 316 566, 4 500 212
19 Nusa Tenggara Timur, 2 326 487, 2 357 340, 4 683 827
20 Kalimantan Barat, 2 246 903, 2 149 080, 4 395 983
21 Kalimantan Tengah, 1 153 743, 1 058 346, 2 212 089
22 Kalimantan Selatan, 1 836 210, 1 790 406, 3 626 616
23 Kalimantan Timur, 1 871 690, 1 681 453, 3 553 143
24 Sulawesi Utara, 1 159 903, 1 110 693, 2 270 596
25 Sulawesi Tengah, 1 350 844, 1 284 165, 2 635 009
26 Sulawesi Selatan, 3 924 431, 4 110 345, 8 034 776
27 Sulawesi Tenggara, 1 121 826, 1 110 760, 2 232 586
28 Gorontalo, 521 914, 518 250, 1 040 164
29 Sulawesi Barat, 581 526, 577 125, 1 158 651
30 Maluku, 775 477, 758 029, 1 533 506
31 Maluku Utara, 531 393, 506 694, 1 038 087
32 Papua Barat, 402 398, 358 024, 760 422
33 Papua, 1 505 883, 1 327 498, 2 833 381
Indonesia, 119 630 913, 118 010 413, 237 641
Terima Kasih...
Wassalam
Data yang sangat menarik, terima kasih yaaaa....
ReplyDelete