Ilham

Jangan tanya tentang Islam ke aku sebelum tahun 2010, aku sama sekali tidak tahu apa-apa. Teman-teman sekolahku dari kecil hingga universitas menjadi saksi, dulu aku hanyalah seseorang yang suka menyanyi tapi tidak suka belajar. Aku ikut paduan suara sejak TK hingga universitas.

Kejadian yang menurutku tragis membuatku belajar Islam. Kal8 aku cerita sama orang luar aku belajar Islam sejak 2009, mereka tanya apa aku ini pindah agama. Tentu saja tidak, hanya aku mulai mempelajari tafsir Qur'an dengan guru sejak akhir 2008. Lalu sejak itulah spiritual journey ku dimulai.

Saking banyaknya kalimat bersliweran di kepalaku, aku gabung dengam komunitas indigo. Komunitas dimana banyak anak muda merasa punya indera lain selain panca indera atau sixth sense. Mereka bisa melihat alam lain, sedangkan orang sekitarnya tidak, jadinya mereka merasa tidak nyaman. Indigo yang mature akan memberi nasehat pada indigo yang masih kekanak-kanakan menggunakan kemampuannya untuk main-main. Diingatkan bahwa kemampuan itu datang dari Tuhan dan digunakan untuk membantu orang lain.

Ada teori yang menyebutkan indigo kebuka God Spot nya, sehingga mereka tahu untuk apa mereka ada di dunia ini. Keluhan paling umum dari indigo anak-anak "kepalaku nyuruh aku membantu orang lain, tapi keinginanku masih ingin untuk bersenang-senang". Antara pikiran, keinginan, dan dorongan jiwa yang belum sinkron.

Ada komentar di salah satu artikelku bilang bahwa indigo itu istilah kafir, intinya ngatain aku kafir atau gimana entahlah. Mungkin dia merasa orang beriman, karena tidak mempunyai kemampuan itu, sehingga yang punya kemampuan mengakses alam lain tega dikatain kafir... ah itu pendapat sangat personal. Gak mau ngerti asal aja ngatain ini bid'ah, lebih parah lagi ngatain kafir. Anehnya lagi komentarnya bukan dimartikel yangnaku bahas indigo, jadi dia seorang fans... heheh... yang mengamati tulisan-tulisanku. Cuman nanya kok pake nuduh kafir segala gitu.

Mengutip dari harian Republika, Jum'at 20 september 2013 halaman 8 dari dialog Jum'at dikatakan begini

Al Qur'an tidak mengatakan "inna anzalna Alqur'an" sehingga terbuka peluang unuk menafsirkan bahwa selain wahyu (Alqur'an), ada sesuatu yang lain selainnya, yaitu ilham,
Hikmah dan taklim. Perbedannya, ialah wahyu diturunkan kepada para Nabi, ilham dan hikmah diberikan kepada para Wali atau hamba pilihan Tuhan lainnya. Menurut Ibnu 'Arabi, imajinasi xerdas yang tiba-tiba muncul di dalam diri seseorang kemudian melahirkan pencerahan atau menjadi solusi efektif menjawab persoalan yang dihadapi, itu bukan ciptaan yang bereangkutan, tetapi bagian yang turun (al-tanzil) dari Allah SWT.

Laa haula wala quwwata illah billah... tidak ada daya upaya selain dari Allah semata... Tidaklah usah merasa sombong bila merasa sangat cerdas. Kesombongan hanya akan menghancurkan seseorang seperti halnya saat raja Namrudz ingin membangun bangunan tinggi, atau Qarun yang ditenggelamkan ke bumi karena merasa kekayaannya dari pemikirannya sendiri...


Comments