Pahlawan di mataku

Kemarin adalah hari pahlawan, banyak postingan membahas tentang pahlawan. Pendapatku tentang pahlawan, bila dia seorang muslim, maka seorang pahlawan adalah yang mau menunjukkan kemuslimannya. Tidak hanya dari penampilan, dari ucapan, tapi dari semua tindak-tanduknya. Karena Islam mengajarkan bahwa sedekah terbaik adalah yang diberikan tangan kanan tanpa tangan kiri mengetahui, maka dia bukan orang yang suka menggembar-gemborkan sedekahnya, apalagi mengungkitnya.

Ada hadits yang menjadi kontroversi apakah ini shahih atau tidak "manusia yang terbaik adalah manusia yang bermanfaat bagi orang lain". Di Al Qur'an sendiri dituliskan manusia terbaik adalah muttaqin, yang mendirikan shalat, memberikan zakat, pada pokoknya adalah ada hubungan vertikal pada Allah dan hubungan horizontal pada sesama manusia. Bila seorang muslim hanya sibuk berdoa tanpa membantu sesama maka belum sempurna. Sedangkan bila sibuk membantu orang lain tanpa keikhlasan, tanpa ditujukan pada Allah, maka amalannya juga tidak menjadikannya pahala.

Para pahlawan yang telah meninggal di taman makam pahlawan, kenyataannya hanya segelintir yang bisa masuk surga. Hanya pahlawan yang istiqomah diberi kesempatan oleh Allah bisa berada di sisiNya. Pahlawan yang tidak istiqomah sama saja saat di akhirat nanti saat dihisab, pahalanya yang dihitung hanya mana amalannya yang ikhlas. Saat menghembuskan nafas terakhir, siapa yang disebut olehnya, apakah untuk negara atau untuk Allah?

Pahlawan pejuang Islam buatku adalah yang memberikan harta dan jiwanya demi Islam, baik sebagai politikus, pengajar, ilmuwan, penulis, pengusaha, atau profesi apapun. Yang hanya takut pada Allah, tidak takut dihujat, difitnah, bila memperjuangkan Islam. Dengan selalu belajar untuk lebih baik dalam menyampaikan segala sesuatunya, karena Islam adalah agama perdamaian, bahkan bicara dalam kemarahanpun sebaiknya dihindari, semua dianggap sahabat walau tetap waspada. Tapi toh akhirnya ketauan juga bila ada yang menawarkan persahabatan ternyata hanya penjahat serigala berbulu domba.

Semoga kita semua bisa jadi pahlawan dalam memperjuangkan Islam dalam setiap sendi-sendi kehidupan kita...

Comments

  1. utk saat skrg makna dari pahlawan sendiri begitu luas, artinya bsa di lakukan spa saja, dlm konsep yg lbh sederhana kita bsa di katakan pahlawan jika saja kita bsa mengurangi rasa aman kita utk memberikan rasa aman buat org lain. Pahlawan sejati buat sya sendiri adalah Rosululloh.

    Kirain artikel ini buat di ikutsertakan kontesnya bang lozz :D

    ReplyDelete
  2. @Yayack, untuk kontes pahlawan kan surat yang ditujukan pada siapa gitu.

    Rasulullah SAW adalah yang memberikan syafaat saat di akhirat nanti, tentu saja jadi panutan umat muslim.

    Orang yang berusaha Islami banyak dijauhi orang Yayack. Mungkin ada yang sedemikian populer banyak dipuja orang. Tapi pujian pun adalah ujian keikhlasan, riya' apa enggak.

    Kalo justru orang menjauhi saat berusaha menyampaikan tulisan yang kental dengan nuansa Islam malah sebetulnya disegani banyak orang. Orang ngatain sok alim, sok fanatik, gak gaul, gak punya teman, malah orang lain yang nunjukin sikap seperti itu dia ini nunjukkin taringnya, dikuasai setan dan merasa terganggu. Mana ada komenter menghujat berani menunjukkan identitas, pasti anonim.

    Mencari blogger yang baik dan ikhlas memang tidak mudah. Aku juga belum, masih belajar. Dan aku sering nulis, semakin banyak tekanan, semakin banyak aku nulis, semakin banyak aku belajar. Kan mengharap ridho Allah tuh blogger muslim yang ikhlas tuh, bukan mengharap ridho manusia...

    ReplyDelete

Post a Comment