Walisongo menyebarkan Islam di Jawa dengan kesenian

Islam itu mempunyai kebudayaan yang tinggi. Arsitektur masjid banyak menunjukkan keindahan yang sangat mempesona. Hanya saja saat ini budaya dari Barat telah banyak menutupi budaya Islam, bahkan budaya lokal. Anak-anak lebih menyukai  tokoh kartun dari barat dibandingkan budaya lokal, katakanlah tokoh wayang.

Para Walisongo menyebarkan Islam di pulau Jawa melalui kesenian. Hal yang mudah dicerna dan dinikmati. Salah satunya tembang Tombo Ati, yang pernah dipopulerkan oleh Opick... (duuuh, aku juga pengen banget nyanyi lagu ini, dan diupload di youtube,  liriknya begitu sarat makna).

Bila para Nabi mendapat kelebihan berupa mukjizat, maka para Wali mendapat kelebihan berupa karomah. Tapi akhir-akhir ini banyak bermunculan orang mengaku menjadi Wali dengan menunjukkan kelebihan tertentu. Barangkali ada beberapa orang kagum dengan karomah yang dimiliki seseorang, sampai setelah meninggal makamnya ramai dikunjungi,  dianggap maqomnya sudah sangat tinggi. Tapi perlu juga dibaca referensi ini, sumber dari sini

Karomah, menurut Imam Al-Jurjani adalah munculnya kejadian yang luar biasa dari seseorang tanpa pengakuan kenabian, kalau disertai pengakuan kenabian maka disebut Mu’jizat. Dan kalau kejadian yang luar biasa itu tidak dibarengi keimanan yang benar, maka dikategorikan istidroj, (At-Ta’rifat:184). Ibnu Hajar Al-‘Asqolani berkata,: Kita harus memperhatikan kondisi orang yang melakukan hal yang luar biasa, jika dia berpegang teguh pada syariat Islam dan menjauhi berbagai kemaksiatan, maka dikategorikan karomah. Tapi kalau pelakunya tidak komitmen terhadap syariat Islam, maka disebut sihir”. (Fathul Bari:10/223).

Soal karomah yang dimiliki Walisongo aku masih belum dapat referensi, apa benar ada yang bisa terbang aku tidak tahu. Tapi yang jelas para Wali jenius dalam hal berkesenian.

Sunan Bonang telah memberi sentuhan gamelan yang tadinya kental dengan nuansa Hindu menjadi nuansa berdzikir. Ada tambahan alat di gamelan Jawa yang disebut bonang. Lagu TOMBO ATI termasuk ciptaan Sunan Bonang.

Sedangkan Sunan Kalijaga sebagai murid Sunan Bonang menggunakan seni ukir, wayang, gamelan, serta seni suara suluk sebagai sarana dakwah. Mendesain baju takwa, perayaan sekatenan, grebeg maulud, Layang Kalimasada, lakon wayang Petruk Jadi Raja.

Para Wali yang lain juga punya ciri khas masing-masing dalam hal menyebarkan Islam di pulau Jawa, mereka sangat memperhatikan kesejahteraan rakyat jelata.

Jadi bila ada yang beranggapan bahwa Islam itu kolot, menyusahkan, membebani, tidak sepenuhnya benar. Islam itu indah, bisa dinikmati dan sangat menjunjung kebudayaan selama tidak menyimpang dari Al Qur'an dan hadits. Hal itu telah ditunjukkan oleh para Wali, dengan segala kelebihan mereka yang merupakan anugerah dari Allah subhanahu wata'ala. Barangkali saat ini budaya tinggi Jawa yang nuansanya Islami sedikit tersisihkan, tapi akan ada saat Islam menjadi besar kembali, dengan pemimpin yang adil dan istiqomah. Insya Allah...

Comments

  1. huaaa lebih suka karoukean dari pada baca shalawat ya mba :(

    ReplyDelete
  2. aku agak menyayangkan dakwah para walisongo belum usai, sehingga sekarang masih banyak warga mencampuradukan islam dgn hal bi'dah, contohnya tahlilan

    ReplyDelete

Post a Comment